Selamat Datang

Selamat datang di Jamuherbacure artikel. Di sini anda bisa membaca berbagai macam artikel yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan secara alami
Silahkan memasukkan kata kunci anda ke dalam kolom search blog diatas untuk mencari artikel yang anda inginkan.

Atasi Anemia dengan Kacang Hijau


“Awas anemia, kurang darah”, begitu peringatan yang lazim terdengar saat melihat seseorang tampak pucat dan lemah. Untuk mengatasinya ternyata bisa dengan memanfaatkan bahan makanan di sekitar kita. Memangnya, banyak penderita anemia disini? Iya lah. Bahkan, bukan Cuma di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Coba berhentilah sejenak dari aktivitas saat ini, ingat-ingat, apakah Anda belakangan merasakan cepat capek dan lemah. Kalau tidak, silahkan lanjutkan bekerja. Sebaliknya, kalau iya, mungkin Anda menderita anemia, Anda boleh beristirahat sejenak untuk memikirkan penanganannya. Jangan anggap enteng kondisi ini, karena keadaan tersebut dapat menjadi penyebaba masalah serius.
Di negara berkembang seperti negara kita ada beberapa factor yang dapat menimbulkan gangguan anemia, diantaranya malaria, infeksi cacing tambang, dan kekurangan gizi. Anemia dapat juga terjadi akibat kehilangan darah saat menjalani operasi, mengidap penyakit penyakit seperti kanker, gagal ginjal, HIV/AIDS, atau akibat kemoterapi.
Anemia muncul sebagai akibat turunnya jumlah sel darah merah di bawah normal. Secara spesifik dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi (Fe), asam folat, dan/atau vitamin B12, zat besi sendiri merupakan komponen penting hemoglobin, yang sangat berperan sebagi pembawa utama oksigen ke seluruh tubuh, maka penurunan hemoglobin darah akan menyebabkan tubuh harus kerja lebih keras dalam mendapatkan oksigen.
Hal itulah yang menyebabkan tubuh terasa lemah dan lelah. Gejala lain anemia berupa berkurangnya nafsu makan, mata berkunang-kunang, dan tangan sering kesemutan bila berdiri sehabis jongkok.
Data global menunjukkan, sekitar 20% penduduk dunia, atau sekitar 1,5 miliar orang menderita anemia karena defisiensi besi. Dari hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, 50,9% dari kelompok wanita hamil menderita anemia.. pada berbagai kelompok usia pengidap anemia angka tersebut berkisar 40 – 50%.



Mencari penyebabnya
Untuk menangani anemia perlu terlebih dahulu di temukan penyebab spesifiknya. Meningkatkan asupan gizi merupakan cara utama karena tubuh mempunyai sedikit besi, vitamin B12, atau asam folat pada system tubuh kita. Penggunaan vitamin yang mengandung besi disarankan dibawah pengawasan dokter, karena konsumsi zat besi dalam jumlah besar dapat menimbulkan efek sampingan yang justru akan merusak tubuh.
Jika anemia disebabkan oleh hilangnya darah, misalnya pendarahan, maka penanganannya dengan pemberian hemoglobin. Sedangkan untuk menangani anemia yang berhubungan dengan penyakit kanker, ginjal, hepatitis ataupun HIV/AIDS, maka dilakukan pemberian erythropoletin, yaitu suatu senyawa sintetik dari hormone alam yang dapat menstimulasi produksi sel darah. Transfuse darah dilakukan jika jumlah sel darah merah berada di bawah batas toleransi.

Dalam makanan sehari-hari.
Kandungan Fe sebenarnya dapat vukup banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari. Sejumlah makanan yang mengandung Fe dalam kadar tinggi lebih dari 5 mg/100g – diantaranya adalah hati, jantung, kuning telur, ragi, kerang, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah, contoh buah tersebut adalah jambu biji, , karena mengandung vitamin B1, vitamin C dan zat besi.
Selain makanan sehari-hari tersebut, ada beberpa tanaman 0bat yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi anemia. Tanaman tersebut terutama yang mengandung vitamin B12, misalnya jagung, bunga matahari, kedelai, dan kacang tanah.
Dari warisan nenek moyang kita punya beberapa tanaman yang digunakan secara empiris untuk menangani anemia. Tanaman itu adalah bayam dan tapak liman, lempuyang wangi, daun kacang panjang, dan kacang hijau. Selain mudah didapat, pengolahan bahan-bahan tersebut cukup sederhana.

Menaikkan Hb dan eritrosit
Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) merupakan tanaman terna berumur setahun. Sering ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berbatang berduri. Daunnya bulat telur memanjang dengna ujung dan pangkal runcing dan tersusun menyebar di sekeliling batang.
Dalam bayam duri banyak terkandung zat besi, garam fosfat, vitamin A, C, dan K. kandungan lainnya, amarantin, kalium nitrat, dan piridoksin.
Untuk memanfaatkannya dalam mengatasi anemia diperlukan sebanyak setengah genggam daun bayam duri. Cuci bersih, lalu giling halus. Selanjutnya tambahkan setengah cangkir air matang. Setelah siperas dan disaring hanya untuk diambil airnya, tambahkan satu kuning telur ayam dan satu sendok makan madu. Aduk campuran itu hingga rata. Ramuan tersebut untuk sekali minum, dilakukan dua kali sehari.
Pada penelitian yang dilakukan menggunakan kelinci jantan yang dibuat anemia, pemberian infuse herba bayam duri selama 16 hari berturut-turut menaikkan jumlah eritrosit (sel darah merah) dan kadar Hb setiap empat hari selama masa percobaan.
Tapak liman (Elephantopus scaber) juga bisa dipilih untuk mengatasi anemia. Ia termasuk tanaman semak semusim. Daunnya tunggal berbentuk jorong dengan ujung bulat dan tepinya bergerigi. Permukaannya kasap dan berbulu. Daun tersebut memiliki panjang 15 – 25 cm dan lebar 5 – 7 cm. tumbuhan ini antara lain mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol.
Sebagai tanaman obat tapak liman dapat digunakan seutuhnya. Caranya ambil tiga batang, dicuci, lalu direbus denganair bersih sebanyak tiga gelas air minum sampai airnya kira-kira tinggal tiga perempatnya. Sesudah dingin disaring, lalu ditambahkan madu secukupnya. Ramuan inipun untuk sekali minum. Dalam sehari dianjurkan minum dua kali.
Apabila hendak menggunakan akarnya, maka jumlah yang dipakai sebanyak seperempat genggam. Cuci bersih, lalu giling halus, remas, campur dengan satu sendok makan madu murni dan dua sendok teh air jeruk nipis. Akhirnya peras dan saring. Ramuan ini untuk sekali minum dan dalam sehari sebaiknya minum dua kali.
Hasil penelitian menetapkan kandungan zat besi pada akar dan dauntanaman tapak liman Edi Juniarianto menunjukkan kadar zat besi dalam akar sebesar 45,4 mg% dan pada daun 30,2%.
Pilihan lainnya, Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum). Meski sering ditanam di pekarangan sebagi tumbuhan obat, lempuyang wangi sering pula ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan jati. Tanaman ini berbatang basah tidak berkayu. Tingginya bisa sampai 1,80 m. daunnya panjang, bunganya bulir, duduk pada ketiak daun pelindung. Bagian tanaman yang berkhasiat adalah rimpangnya.
Untuk mengobati anemia diperlukan sebanyak tiga perempat jari rimpang lempuyang wangi. Setelah dicuci dan dipotong seperlunya, rebus dengna air bersih sebanyak 4,5 gelas minum hingga tinggal kira-kira setengahnya. Sesudah dingin dapat disaring dan ditambahkan madu seperlunya. Ramuan ini juga untuk sekali minum, dilakukan sebanyak dua kali sehari.
Hasil penelitian Pudjiastuti pada kelinci yang dibuat anemia menunjukkan, ada peningkatan kadar Hb dan jumlah entrosit setelah kelinci diberi infuse rimpang lempuyang wangi selama 16 hari.

Dilalap dan direbus.
Bahan lain yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi anemia adalah daun kacang panjang (Vignasinensis). Batangnya memanjat dengan cara melilit pada penopangnya dan bisa mencapai ketinggian hingga 4 m. daunnya termasuk jenis majemuk.
Untuk mengusir derita anemia, diperlukan setengah genggam daun kacang panjang, di cuci bersih lalu di asapkan sebentar. Tak perlu diolah yang macam-macam, cukup dimakan sebagai urap pada waktu makan, sebaiknya dikonsumsi dua kali sehari.
Yang termasuk mudah di dapat tentu saja kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Tumbuhan kekacangan ini termasuk perdu berbatang basah dengan cabang tegak. Daunnya berbentuk segitiga menyirip. Sedangkan bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna kunng kehijauan atau kuning pucat. Dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 – 15 biji kacang hijau.
Untuk menyembuhkan anemia dibutuhkan sebanyak satu cangkir kacang hijau. Setelah dicuci. Campur dengann dua gelas air bersih, rebus hingga tersisa sekitar tiga perempatnya. Rebusan yang sudah menjadi suam-suam kuku pun siap diminum. Rebusan untuk sekali minum, dilakukan dua kali sehari, kacang hijau mengandung vitamin B!, B2, dan niacin.
Nah, sekarang silahkan beraktivitas. Setelah beres, segeralah berburu bahan obat di atas. Bereskan segala derita akibat anemia. Toh, bahan-bahannya relative mudah didapat. ■


SUMBER : INTISARI / JULI 2003 . NO.480
HAL : 58
PENULIS : Dra. Lucie Widowati, M.Si.,
Peneliti pada Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, DepKes RI, di Jakarta

Pilot Kamikaze itu Bernama Antioksidan


Dari luar, tubuh kita kelihatannya aman sentosa. Pasti tak ada yang menyangka, di dalamnya ternyata mirip kawasan Teluk Persia, selalu berkecamuk pertempuran. Salah satunya, perang abadi antara radikal bebas si perusak sel melawan antioksidan sang pahlawan. Bagaimana caranya membantu antioksidan memenangkan perang.

Antioksidan kerap diibaratkan sebagai pilot pesawat tempur Jepang yang melakukan aksi kamikaze dengan menabrak kapal induk Amerika Serikat do Pearl Harbor dalam Perang Dunia II. Ia memang suka melakukan “aksi bunuh diri” dengan “menabrak musuh” yang dinamakan radikal bebas. Dengan cara itu, radikal bebas yang semula liar berubah menjadi jinak, sehingga tidak membahayakan tubuh.
Radikal bebas sendiri, jika menang perang, berpotensi menonaktifkan berbagai enzim, mengoksidasi lemak, dan mengganggu DNA (deoxyribonucleic acid) tubuh. Berbagai kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alcohol, diet tinggi lemak, pancaran sinar matahari, dan polusi udara berpotensi menambah jumlah tentara radikal bebas. Sebaliknya, kebiasaan makan yang sehat dpat menambah kuat pasukan antioksidan.

Merampok electron
Tak mudah menjelaskan jalannya perang antara radikal bebas dan antioksidan. Kalau digambarkan secara sederhana, kira-kira begini. Di dalam tubuh, senyawa oksigen lazimnya memiliki empat pasang electron, namun dalam perjalanannya, metabolisme tubuh, sengaja maupun tidak sengaja, bisa saja merampas electron oksigen itu. Saat kecopetan itulah si senyawa berganti baju menjadi radikal bebas.
Sialnya, untuk menomboki kehilangan tadi, radikal bebas mencuri electron apa saja saat berpapasan “di jalan” secara membabi buta. Proses perampasan electron oleh radikal bebas itu otomatis membentuk radikal bebas baru, timbullah rantai radikal bebas. Tak puas merampok, radikal bebas juga merusak membrane sel, menimbulkan celah yang bisa dimasuki beragam benih penyakit.
Merajalelanya radikal bebas secara umum memang membuat perlindungan tubuh menjadi lemah. Radikal bebas juga menyebabkan menempelnya kolesterol “jahat” di dinding pembuluh arteri, sehingga menyebabkan pengerasan dinding arteri dan pada akhirnya menganggu kinerja jantung. Sedangkan perusakan DNA berakibat terjadinya mutasi sel, yang merupakan awal datangnya penyakit kanker.
Untuk mengatasi serbuan radikal bebas itulah antioksidan dilahirkan, sejatinya, ia secara alami selalu ada di dalam tubuh. Namun, jumlah radikal bebas yang gentayangan kadang melebihi jumlah antioksidan, sehingga perlu bantuan dari luar.
Karena memilki susunan yang khas, antioksidan dapat menyumbang electron kepada radikal bebas, tanpa terganggu sama sekali. Dengan begitu, antioksidan memutuskan reaksi berantai radikal bebas. Setiap hari, tak kurang dari 10.000 serangan radikal bebas menyasar tubuh, itu sebabnya kita butuh banyak cadangan pasukan kamikaze, agar sepak terjang sang radikal tak semakin merajarela.
Caranya? Tentu saja dengan mengetahui asal-usul dan proses pembentukan antioksidan itu sendiri, seperti disebut dimuka, sebenarnya antioksidan sudah tersedia secara alami di dalam tubuh. Mereka datang dalam jumlah yang hampir tak terbatas, lewat pelbagai produk makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, hewan, mikroba, sampai minuman the.
Setaipa kali mengasup makanan atau bahan makanan yang kaya antioksidan, cikal bakal pasukan kamikaze itu pun ikut masuk ke dalam aliran darah. Setelah itu, mereka berkeliling ke seluruh tubuh, berdampingan dengan molekul-molekul sehat. Dengan begitu banyaknya sumber makanan mengandung antioksidan, mestinya tak ada alasan tubuh kekurangan pahlawan pelenyap radikal bebas. Syaratnya, mengonsumsi dan menerapkan pola makan sehat.

Sebatang 20 mg
Pertanyaannya, di asupan mana antioksidan banyak terdapat ? para ahli nutrisi lazimnya mengelompokkan antioksidan ke dalam tiga bagian yakni vitamin C, vitamin E, dan beta karoten.
Vitamin C diketahui bekerja bagaikan armada perang angkatan laut, karena ia menghasilkan antioksidan yang khusus berjuang di larutan tubuh, secara teratur, molekul vitamin C berpatroli di dalam cairan tubuh, menangkap radikal bebas, baik di dalam aliran darah (darah juga mengandung air) maupun di dalam cairan yang ada di dalam tubuh, seperti cairan di dalam paru-paru, sampai ketempat - tempat sulit, seperti cairan di sekitar bola mata.
Vitamin C gampang ditemukan pada buah-buahan tropis seperti jeruk, apel, papaya, sirsak, anggur, melon serta sayur-sayuran macam paprika, brokololi, buncis, dan bayam. Vitamin ini bekerja dengan memblokir radikal bebas serta membunuhnya sebelum antioksidan lain dating. Di samping itu, efeknya yang menarik perhatian para ahli akhir-akhir ini adalah kemampuannya mencegah efek penuaan, sehingga menjadi temuan penting dalam industri kecantikan.
Para ahli yang meneliti manfaat mengkonsumsi vitamin C, pada suatu kelompok masyarakat menemukan hasil positif. Penelitian di lakukan pada 11.349 penduduk usia 25 – 74 tahun dengan masa pemantauan selama 10 tahun. Hasilnya menunjukkan, pada mereka yang menerima asupan vitamin C dalam jumlah tinggi, atau sekitar 300 mg setiap harinya, baik dari makanan maupun suplemen, tingkat kematian lantaran penyakit jantung sangat rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengasup vitamin C dalam kadar rendah.
“Penelitia-penelitian lain menunjukkan hasil yang sama,” kata James Enstrom, Ph.D,. dari Universitas California seperti kebanyakan antiok-sidan, vitamin C juga dikenal secara luas sebagai pelindung terhadap penyakit kanker, khususnya penyakit kanker lambung. Sebuah penelitian di tujuh Negara selama 25 tahun menunjukkan, mereka yang menerima asupan vitamin C minimal 150 mg per hari, angka kematian akibat kanker lambungnya sangat rendah.
Menurut Robert R, Jenkins, Ph.D., aupan vitamin C, sebaiknya lebih dari 60 mg per hari, tapi jangan sampai melebihi 1.000 mg per hari. Kalau dikonsumsi terlalu banyak, dikhawatirkan dapat mempengaruhi atau merusak nutrient lain di dalam tubuh. Peneliti lainnya menyarankan mengasup 500 mg vitamin C (dua kali sehari) untuk mempertahankan level optimal kebutuhan antioksidan. “Sebaiknya datang dari makanan,” jelas si peneliti, dr. Ordman.
Yang menarik, untuk perokok ternyata dibutuhkan tambahan vitamin C, lebih kurang 20 mg untuk menghancurkan radikal bebas yang dihasilkan satu batang rokok. Hitung sendiri kalau dalam sehari Anda menghabiskan satu bungkus rokok, berapa milligram asupan vitamin C yang harus masuk ke dalam badan!.

Bersatu kita teguh
Jika vitamin C lebih banyak berpatroli di perairan, maka vitamin E (dikenal dengan nama tokoferol) berperang dengan radikal bebas di bagian tubuh yang mengandung lemak. Vitamin E terutama melindungi tubuh terhadap penyakit jantung. Hasil penelitian menunjukkan, vitamin E yang larut di dalam lemak memegang peran kunci dalam mencegah oksidasi serta menempelnya kolesterol “jahat” di dinding pembuluh arteri.
Sebuah studi di Universitas New York juga menunjukkan, wanita yang menerima asupan vitamin E cukup besar lebih kecil kemungkinannya terserang penyakit kanker ketimbang mereka yang hanya sedikit mengonsumsi vitamin E. asupan vitamin E terdapat pada sejumlah bahan makanan, salah satunya pada biji bunga matahari (kwaci).
Vitamin ini juga penting buat kesehatan pria. Menurut data, lebih dari 50% pria berlatar belakang penyakit diabetes mengalami kesulitan ereksi. Hal ini terjadi karena radikal bebas merusak arteri yang menyuplai darah menuju penis. Para peneliti mengajurkan para pria yang bermasalah dengan ereksi itu mengasup vitamin E secukupnya, agar darah mengalir lebih baik menuju penis.
Menurut dr. Ordman, walau pun kinerja vitamin E cukup baik, kombinasi dengan vitamin C akan memberi nilai lebih, jika vitamin E teroksidasi oleh radikal bebas, vitamin C akan datang dan meregenerasi vitamin E sehingga bisa bekerja kembali.
Selain vitamin C dan vitamin E, beta karoten yang pigmennya berwarna merah juga memegang peranan penting dalam memerangi radikal bebas. Beta karoten dapat dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, dewasa ini makin banyak ahli kesehatan yang meneliti lebih jauh peranan beta karoten sebagai antioksidan, sehingga di masa yang akan datang, reputasinya diperkirakan bakal meningkat pesat.
Para ahli menyakini, makanan mengandung beta karoten yang berasal dari alam, jauh lebih berkhasiat ketimbang yang sudah dikemas dalam bentuk suplemen. Sampai saat ini, belum ada ahli yang mengetahui secara pasti peyebab perbedaan khasiat itu. Namun, sebagian mereka menduga, penyebabnya adalah beta karoten alami memilki 500 sibling (saudara) secara kolektif.
Lycopene adalah karotenoid yang dijumpai pada tomat yang kekuatan antioksidannya lebih perkasa, terutama dalam mencegah penyakit kanker. Pada uji laboratorium, terbukti lycopene bekerja dengan sangat baik dalam menghalangi pertumbuhan beberapa jenis penyakit kanker.
Vitamin C, vitamin E, dan beta karoten merupakan cikal bakal antioksidan, pasukan khusus kamikaze pelindung tubuh. Sendiri-sendiri terbukti ketiganya mampu mengurangi risiko yang ditimbulkan radikal bebas. Namun, para ahli setuju, antioksidan akan bekerja lebih efektif jika vitamin C, vitamin E, dan beta karoten bekerja dalam sebuah kelompok.
Sebuah penelitian di Skotlandia memberi satu kelompok (terdiri atas 50 orang) secara rutin pil mengadung 25 mg beta karotenoid, 100 mg vitamin C, dan 400 IU vitamin E, sedangkan kelompok lain (juga terdiri atas 50 orang) diberi pil yang tidak mengandung antioksidan. Dalam waktu 20 minggu, terlihat mereka yang mengonsumsi antioksidan mengalami kerusakan darah putih hanya dua pertiga dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengasup antioksidan.
Pasukan kamikaze, tampaknya tahu, pada titik tertentu, tiga sumber kekuatan antioksidan perlu bersatu dalam menggempur musuh. Meski keputusan akhir tetap ada di tangan sang pemilik badan, mau berpihak pada radikal bebas dengan memelihara gaya hidup tak sehat, atau berpihak pada antioksidan, dengan mengonsumsi bahan-bahan makanan kaya antioksidan. ■

SUMBER : INTISARI / OKTOBER 2004 NO. 495
HAL : 150
PENULIS : Ir. Ardiyanto Pranata, MP, di Yogyakarta



Mencari Viagra dalam Herbal


Semakin berkembangnya gerakan kembali ke alam membuat penggunaan obat tradisional pun semakin meningkat. Di sisi lain, obat tradisional dituntut tidak hanya berdasarkan atau bukti empiris seperti yang selama ini terjadi. Diperlukan bukti-bukti rasional yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan begitu obat tradisional bisa menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan formal yang penggunaannya dapat berdampingan dengan obat modern


Menurut dr. Niniek S. Anwar dalam Seminar Setengah Hari “Menguak Manfaat Herbal Bagi Vitalitas Seksual” yang diselenggarakan majalah Intisari di Hotel Santika, Jakarta, 13 Oktober 2001, dari 30.000 jenis tumbuhan di Indonesia 1.200 jenis diantaranya merupakan tumbuhan obat. Industri baru bisa menyerap 200 jenis. Salah satu jenis obat tradisional yang beredar di masyarakat adalah penambah stamina khusus pria. Obat tradisional ini mengandung bahan atau tumbuhan yang dikenal sebagai afrodisiak, yang kemungkinan bekerja secara hormonal maupun nonhormonal karena pada umumnya cara kerja obat tradisional belum bisa diungkapkan secara rinci seperti halnya obat modern. Afrodisiak berasal dari kata Aphrodite, Dewi Kecantikan dan Cinta dalam mitologi Yunani kuno.
Beberapa tumbuhan yang dikenal sebagai afrodisiak adalah ginseng yang berasal dari Korea (Panax ginseng), pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) yang banyak dijumpai di Amuntai, Kalimantan Selatan (di Malaysia dikenal dengan nama tongkat ali), serta purwoceng (Pimpinella pruacen) yang banyak dijumpai di daerah Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Beberapa tumbuhan lain yang secara empiris digunakan sebagai afrodisiak bisa dilihat dalam tabel.

Bisa melancarkan peredaran darah
Pada umumnya penggunaan tumbuhan obat sebagai afrodisiak lebih banyak berdasarkan kepercayaan dan pengalaman turun-temurun dalam masyarakat. Meski begitu, telah banyak dilakukan penelitian untuk mengetahui kepastian khasiat suatu tumbuhan obat. Sayang, sebagian besar belum sampai tahap akhir.
Dari beberapa penelitian awal, tumbuhan afrodisiak mengandung senyawa-senyawa turunan saponin, alkaloid, tanin, dan senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis dapat melancarkan sirkulasi atau peredaran darah pada sistem saraf pusat (serebral) atau sirkulasi darah tepi (perifer). Efek meningkatkan sirkulasi darah itu juga terjadi pada genitalia pria. Beberapa penelitian pada binatang juga menunjukkan adanya aktivitas hormonal yakni hormon androgenik.
Peningkatan sirkulasi darah ini akan memperbaiki aktivitas jaringan tubuh sehingga secara tidak langsung akan memperbaiki fungsi organ. Sebagai akibat mekanisme tersebut, maka suatu obat tradisional jenis afrodisiak bisa digunakan untuk meningkatkan stamina.
Beberapa tumbuhan yang telah teruji secara klinis (dalam dosis tertentu) dapat meningkatkan stamina antara lain Panax ginseng, Siberian ginseng, Tribulus terrestris L., Muria puama (Ptychopetalum olacoides), Damiana (Turnera aphrodisiaca), Corynanthe yohimbe.

Disharmoni kehidupan seksual
Pemanfaatan obat tradisional dalam pengobatan belum optimal karena pada umumnya penggunaannya masih dalam lingkup masyarakat tradisional dan bersifat turun temurun. Belum menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan formal. Ada perbedaan yang mencolok antara keduanya. Pada sistem turun temurun penggunaannya berdasarkan pengalaman, sementara pada sistem pelayanan kesehatan formal, penggunaan suatu obat didasarkan pada bukti-bukti ilmah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat, khusunya kaum pria, menggunakan obat tradisional yang mengandung bahan afrodisiak untuk meningkatkan gairah seksual atau mengobati gangguan seksual, semisal impoten. Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak semua afrodisiak berkhasiat dalam mengatasi gangguan seksual. Memang, ada beberapa yang bisa meningkatkan stamina sebagai akibat meningkatnya sirkulasi darah.
Menyinggung gangguan seksual, Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila mengingatkan bahwa setiap gangguan (baik yang dialami pria atau wanita) bisa mengakibatkan disharmoni kehidupan seksual. Lebih jauh ia mengelompokkan gangguan (disfungsi) seksual berdasarkan jenis kelamin. Pada pria, disfungsi seksual meliputi: gangguan dorongan seksual (GDS), disfungsi ereksi, gangguang ejakulasi (baik dini maupun terhambat), disfungsi orgasme, dan dispareunia. Sementara pada wanita: gangguan dorongan seksual, dorongan seksual hipoaktif, gangguan aversi seksual, gangguan bangkitan seksual, dan gangguan orgasme.
Menurut Wimpie, sekitar 10 – 15% pria yang menikah mengalami disfungsi ereksi dan sekitar 20 – 30% mengalami ejakulasi dini. Pada wanita, angka disfungsi seksual lebih banyak lagi, 25 – 50%. Wimpie mengungkapkan bahwa dari 4.135 perempuan yang datang berkonsultasi atas inisiatifnya sendiri atau melalui pasangannya, ternyata 2.302 (55,7%) mengaku tidak pernah mencapai orgasme dan 527 (12,7%) jarang mencapai orgasme. Dari yang tidak pernah mencapai orgasme, 60 (2,6%) mengalami dispareunia, 67 (2,9%) mengalami dorongan seksual hipoaktif, dan 27 (1,2%) menderita vaginismus.

Perlu pertimbangan
Penelitian terhadap tanaman yang secara empiris diyakini bermanfaat dalam memperbaiki fungsi seksual merupakan upaya ke arah penemuan obat baru untuk mengatasi disfungsi seksual. Tentu saja penelitian harus dilakukan dengan mengikuti prinsip penelitian ilmiah, antara lain harus dilakukan oleh peneliti dengan kualifikasi ilmiah yang tepat.
Pada saat ini sedang dilakukan penelitian buta ganda. Hasil sementara (dibandingkan dengan kelompok plasebo) menunjukkan bahwa obat tersebut dapat meningkatkan dorongan seksual, meningkatkan kesegaran fisik, dan memperbaiki nilai ereksi dan rigiditasnya. Kita tunggu saja bagaimana hasil akhirnya.
Sambil menunggu, jika terpaksa mengonsumsi obat tradisional sebagai afrodisiak beberapa faktor perlu dipertimbangkan:
Apakah penderita menggunakannya atas kemauan sendiri atau dengan bantuan orang lain tanpa diketahui penyebab atau diagnosis yang pasti?
Obat tradisional yang dipakai apakah terstandar, berapa dosisnya, dan lama pengobatannya?
Apakah hanya didasarkan pada pengalaman empiris?
Atas pertimbangan obat tradisional lebih jarang menimbulkan efek sampingan dibandingkan dengan obat modern, maka penelitian-penelitian terus dilakukan untuk membuktikan efektivitasnya. Selain tak berefek sampingan, bahan obat tradisional mudah didapat sehingga lebih terjangkau oleh daya beli masyarakat. (Yds)


Daftar tumbuhan yang secara tradisional digunakan sebagai afrodisiak
No
Nama Tumbuhan
Nama daerah
Bagian yang digunakan
1
Pimpinella alpina Molk.
Antanan gunung
Akar
2
Avicennia officinalis Linn
Bakau
Daun, kulit
3
Allium sativum L.
Bawang putih
Umbi
4
Capsicum annum L.
Cabe
Buah
5
Piper retrofractum
Cabe jawa
Buah
6
Capsicum frutesens L.
Cabe rawit
Buah
7
Mangiferae foetida Lour.
Embacang
Biji
8
Exoecaria agallocha

Kulit kayu
9
Basella alba L.
Gandula
Daun
10
Hibiscus manihot L.
Gedi
Daun
11
Panax ginseng C.A Meyers
Ginseng
Akar
12
Zingiber officinale Rosc.
Jahe
Rimpang
13
Carissa edulis Vahl.
Karadan
Kulit akar
14
Parameria leavigata Juss.
Kayu rapat
Akar
15
Elaeis guineensis Jacq.
Kelapa sawit
Kulit akar
16
Rheum palmatum
Kelembak
Akar
17
Lunasia amara BLANCO
Kemaitan
Daun, batang
18
Trigonella foenum graecum L.
Klabet
Biji
19
Cola nitida Vent. Schott et Endl
Kola
Biji
20
Talinum racemosum R. Bach
Kolesom
Akar
21
Orthosiphonis staminieus Benth.
Kumis kucing
Daun
22
Piper nigrum L.
Lada
Biji
23
Valeriana hardwichii Wall.
Lompong hutan
Daun
24
Myristicae fragran Houtt.
Pala
Buah
25
Eurycoma longifolia Jack.
Pasak bumi
Akar, batang
26
Euchresta horsfieldii Benn.
Pronojiwo
Biji
27
Rauwolfia serpentina Benth.
Pule pandak
Akar
28
Bombax malabaricum DC.
Randu hutan
Akar
29
Abrus precatorius L.
Saga manis
Daun
30
Blumea balsamifera
Sembung
Daun
31
Cympogon citratus DC. Staf
Sereh
Akar rimpang
32
Sida acuta L.
Sidagori
Kulit akar
33
Piper betle L.
Sirih
Daun
34
Strychnos nux vomica
Striksri
Biji
35
Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Temulawak
Rimpang
36
Clausena anisata L.
Tikusan
Daun
37
Talinum paniculatum Gaertn.
Tolesom
Akar

Sambiloto Si Pahit Berkhasiat Selangit


Asal tanaman sambiloto, nama latin dan daerah hidupnya.
Sambiloto banyak di temukan di daratan Asia. Selain Indonesia, sambiloto juga terdapat di India, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Tanaman yang bernama latin Andrographis Paniculata Ness ini dapat hidup subur di daerah tropis dengan ketinggian antara 1- 700 meter diatas permukaan laut.

Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang yang berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 90 cm. Daun sambiloto kecil-kecil berwarna hijau tua dan bunganya berwarna putih. Sambiloto juga dapat berkembang biak sepanjang tahun, dengan biji maupun dengan cara stek batang. Perbanyakan dengan stek batang juga relatif mudah dilakukan. Caranya, pilihlah batang yang agak tua yang memiliki daun sekitar 10 helai. Batang tersebut dipotong sepanjang kurang lebih 20 cm lalu ditancapkan ke tanah di tempat teduh. Hanya dalam waktu sekitar satu bulan, tanaman sambiloto sudah mulai di penuhi daun muda. Bagian yang biasa digunakan untuk obat tradisional adalah daunnya yang rasanya sangat pahit. Sebenarnya selain daunnya, batang, bunga dan bagian akar juga bermanfaat obat.


Dari jaman dahulu kala hingga sekarang.
Relief daun sambiloto ada di Candi Borobudur serta di Kitab Serat Rama dalam bahasa Jawa Kawi di sekitar abad 18. Disebutkan sambiloto berkhasiat untuk mengobati prajurit Hanoman yang terluka ketika perang melawan Rahwana.

Di Indonesia, banyak orang mengenal sambiloto dari mbok jamu gendong, yang biasa disebut dengan nama jamu paitan. Seringkali orang mengkonsumsi cairan paitan yang warnanya kehitaman dari mbok jamu, dan kemudian pahitnya diusir dengan minum beras kencur. Campuran ini biasa dikenal untuk mengusir masuk angin.

Selain membeli di jamu gendong, orang juga bisa mengkonsumsi sambiloto dengan cara merebus daunnya. Daun yang kering pun tidak kalah manfaatnya bahkan sekarang ada pula sambiloto dalam bentuk teh celup. Bagi yang tidak tahan dengan pahitnya, namun ingin mendapat khasiat istimewa sambiloto, dapat mengkonsumsi sambiloto dalam bentuk kapsul.

Sejalan dengan trend “back to nature”, kalangan asing pun sudah banyak yang melirik khasiat sambiloto. Berbagai penelitian yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, menemukan bahwa di balik rasa pahit sambiloto, terkandung zat aktif androgapholid yang sangat bermanfaat untuk pengobatan. India juga sudah lama mengenal tanaman obat ini, bahkan sambiloto digunakan untuk memerangi epidemi flu di India pada tahun 1919 dan terbukti efektif sehingga sambiloto mendapat julukan the “Indian Echinacea”.
Di Cina, sambiloto sudah di uji klinis dan terbukti berkhasiat sebagai anti hepapatoksik (anti penyakit hati). Di Jepang, sedang di jajaki kemungkinan untuk memakai sambiloto sebagai obat HIV, dan di Skandinavia, sambiloto di gunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit infeksi.

Macam-macam khasiat sambiloto.
Secara turun-temurun, orang sudah menggunakan rebusan daun sambiloto untuk mencegah masuk angin atau influenza, menurunkan demam, sakit kuning, serta mengobati luka. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Selain itu pahitnya sambiloto juga dipercaya manjur untuk meredakan kencing manis.

Menurut dr J Sidhajatra yang sudah puluhan tahun memberi obat herbal pada pasien-pasiennya, sambiloto merupakan herbal yang mempunyai efek anti-infeksi / anti radang paling baik diantara tanaman obat lainnya. Penyakit-penyakit infeksi terutama infeksi pada jaringan mucus atau lendir, seperti infeksi tenggorokan penyebab influenza, infeksi saluran kemih, keputihan pada wanita maupun infeksi pada koreng, bisa diobati dengan sambiloto.

Dalam bentuk rebusan daun kering, dr. Sidhajatra menganjurkan dosis sebesar 5 gr, yang direbus bersama air 2 gelas sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30 lembar daun dengan cara yang sama seperti merebus daun kering. Dalam bentuk ekstrak, mengkonsumsi sampai dengan 1500 mg per hari masih dianggap aman. “Berdasarkan pengalaman saya, sambiloto dalam bentuk ekstrak ternyata terbukti lebih efektif mengatasi berbagai penyakit radang/infeksi” demikian dr Sidhajatra menambahkan.

Namun dr Sidhajatra mengingatkan bahwa penggunaan sambiloto untuk meredakan kencing manis, juga harus disertai dengan diet rendah karbohidrat dan gula. “Kalau cuma rajin mengkonsumsi sambiloto tapi makan tetap seenaknya, ya berbahaya”, demikian nasehat dr Sidhajatra.

Pendapat dari dr Paulus W Halim yang berpraktek di BSD City, Tangerang, sangat positif mengenai sambiloto. “Di padukan dengan herbal lain seperti temulawak, sambiloto jadi lebih efektif untuk mengobati penyakit saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Sambiloto juga berfungsi sebagai imuno stimulator, dan obat herbal untuk penderita diabetes melitus, juga sebagai perangsang nafsu makan pada anak-anak” demikian penjelasan dokter lulusan Italia ini.

Pemanfaatan sambiloto di Indonesia.
Ironisnya, di Indonesia sendiri, sambiloto baru dikenal secara terbatas di kalangan orang orang yang biasa mengkonsumsi jamu. Melihat khasiatnya, tentu lebih baik jika kita kembali ke alam dengan mengkonsumsi tanaman obat sambiloto, dibandingkan dengan mengkonsumsi antibiotik yang memiliki efek samping kurang baik dan harganya yang relatif mahal. Dan jika negara-negara maju seperti Skandinavia, Jepang, Cina sudah menggunakan sambiloto, tentunya tidak ada alasan lagi mengapa kita sebagai negara penghasil sambiloto tidak mengkonsumsinya?

Jadi, sekarang tidak ragu lagi kan mengkonsumsi sambiloto?

Tips Tidur Sehat



AGAR jam biologis tubuh kita tetap, tidur dan bangunlah pada waktu yang kira-kira sama. Tidak penting apakah hari itu merasa cukup tidur atau tidak. Usaha menjaga keteraturan tidur dan bangun pagi, perlu untuk kesegaran di tempat kerja mau pun di hari libur.

OLAHRAGA teratur adalah obat mujarab untuk menetralisir ketegangan fisik dan pikiran. Olahraga teratur sedikit banyak bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Lakukan di pagi atau sore hari.


Ciptakan suasana nyaman. Jaga kelembaban dan suhu udara kamar tidur. Usahakan sedemikian rupa sehingga begitu pagi datang, matahari akan langsung masuk ke kamar. Sebelum tidur, usahakan relaks. Jangan terlalu banyak berpikir. Pasrahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Lakukan ritual tidur yang menyenangkan, seperti mendengarkan musik lembut sambil menikmati bacaan ringan. Penting untuk meyesuaikan suasana penerangan ruang tidur sesuai selera


Yang penting kualitas bukan kuantitas tidur. Tak masalah jika hanya bisa tidur selama 5 jam, asal tubuh bisa merasa segar. Jika merasa sudah cukup tidur, gunakan waktu untuk melakukan
kegiatan lain.


Hindarkan tidur karena kelelahan dan bukan pada jam tidur. Jangan tidur dalam keadaan lapar atau kekenyangan. Hindari kacang-kacangan atau buah-buahan yang mengandung gas seperti durian. Hindari ngemil dengan makanan berlemak tinggi karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Meski pun sedang diet, jangan pernah tidur dalam keadaan lapar. Lebih baik makanlah buah-buahan rendah kalori seperti pisang atau apel.

Selamat Tidur Sayang



Tidur sama pentingnya dengan makanan begizi. Apa yang harus dilakukan bila kita mengalami gangguan tidur?



Tempat tidur bisa dibeli, tapi tidur tidak. Setelah seharian beraktivitas, tubuh kita perlu diistirahatkan dengan tidur. Tidur berkualitas bisa mengembalikan kesegaran, tenaga dan vitalitas. Tidur berkualitas merupakan kebutuhan dasar, sama pentingnya dengan makanan bergizi dan olah raga.
Kenyatannya, banyak orang kurang peduli dengan kebutuhan penting yang satu ini. Perlu diketahui, selama kita tidur, di dalam tubuh sebenarnya terjadi berbagai aktivitas yang akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental.

Terjadi peningkatan restorasi jaringan otak dan pembentukan protein. Juga, pembentukan hormon-hormon anabolik seperti hormon pertumbuhan, kortikosteroid dan gonadtropin (hormon pengatur fungsi reproduksi).


Tidur berkualitas menjadi penting, karena tidur hahekatnya bukan sekadar mengistirahatkan tubuh, tapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks., Yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untuk mengingat, memvisualkan serta membayangkan, menilai dan memberikan alasan sesuatu.
Sekadar patokan, lama tidur bayi adalah antara 13 - 16 jam, anak-anak antara 8 - 12 jam, dewasa normalnya sekitar 7 - 8 jam, sementara pada usia lanjut antara 5 - 8 jam. Seseorang yang tidur kurang dari ketentuan tersebut, bisa dikatagorikan mengalami gangguan tidur. Seseorang yang kurang tidur, badan akan terasa kurang segar dan tidak fit. Apalagi jika kekurangan tidur terjadi berulangulang selama beberapa hari.

Menurut para pakar atau ahli saraf, tidur berkualitas sering ditandai dengan mimpi. Artinya, jika dalam tidurnya seseorang bermimpi, dan hal ini biasanya terjadi 60-90 menit setelah tidur lelap, maka orang tersebut bisa dikatakan mengalami tidur yang berkualitas.
Dalam tidur normal ada dua siklus yang datang secara bergantian. Yakni siklus non-rapid-eye movement (NREM) dan siklus rapid eye movement (REM). Tidur NREM terjadi ketika seseorang mengalami tidur ringan dan lelap. Sedangkan tidur REM, merujuk pada kondisi ketika seseorang mengalami mimpi.
Tes yang pernah dilakukan terhadap beberapa ratus pria yang bersedia menjadi sukarelawan untuk tidak tidur selama berhari-hari menunjukkan, setelah 4 - 8 hari, tidak terjadi kemerosotan fisik yang berarti. Namun, bila seseorang tidak tidur dalam 24 jam, gejala gangguan mental serius akan terlihat. Seperti cepat marah, memori hilang, timbul halusinasi, ilusi dan lain-lain.



Cara menghilangannya mudah. Tidur saja yang cukup. Keesokan harinya dijamin semua gangguan itu akan hilang. Malah sementara ahli menyatakan, lebih baik tidak makan dan tidak minum ketimbang tidak tidur. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan, mereka bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum sampai 20 hari, tapi tidak tidur hanya bertahan tidak lebih dari lima hari.

Artinya, kurang tidur memang bisa menyebabkan seseorang jatuh sakit, bahkan kematian. Banyak faktor yang bisa memicu munculnya gangguan tidur. Antara lain, masalah kesehatan, gaya hidup atau faktor lingkungan kerja yang membuat seseorang mengalami stres berat. Kebiasaan mengonsumsi kafein, kurang gerak, jarang olah-raga, atau kebanyakan merokok juga
bisa memunculkan gangguan tidur.
Mereka yang memiliki jadual tidur tidak teratur, termasuk yang bekerja shift atau yang sering terbang melampaui beberapa zona waktu, juga berisiko mengalami gangguan tidur.


Umumnya, gangguan tidur akan mengakibatkan beberapa gejala seperti mengantuk berlebihan sepanjang hari, insomnia, gangguan pernapasan saat tidur atau perilaku abnormal selama tidur.
Pada mereka yang kurang tidur, pikiran, memori, konsentrasi, kesigapan termasuk mood atau suasana hati akan terganggu. Gangguan tidur juga bisa menyebabkan depresi dan menurunnya daya tahan tubuh. Pada bayi dan anak-anak, selain membuat mereka menjadi rewel, juga bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan.

Namun, tidak perlu kuatir. Gangguan tidur umumnya dapat diperbaiki dengan menanamkan pemahaman mengenai cara tidur yang baik, pemberian obat di bawah pengawasan dokter dan modifikasi perilaku penderita.

MEMBURU PURWACENG DI PUNCAK DIENG



Cerita tentang Purwaceng hanyalah sebagian kecil daya tarik dataran tinggi Dieng yang menyimpan "sejuta" daya tarik untuk diceritakan. Purwaceng adalah sejenis rumput yang dipercaya oleh masyarakat setempat memiliki khasiat untuk menjaga vitalitas tubuh tetap fit di segala aktivitas.
Bagi penduduk Dieng yang bermata pencaharian petani dengan medan berbukit dan cuaca dingin, kebugaran
dan kesegaran menjadi modal utama untuk tetap perkasa mengolah tanah pertanian menanam kentang dan sayuran. Namun lebih dari itu, air seduhan dari Purwoceng yang telah dikeringkan dan direbus ini memberikan keperkasaan kepada kaum pria.


Percaya atau tidak, hanya mereka yang pernah meminumnya yang bisa menceritakan!!

MINUM OKSIGEN LEWAT AIR SEGI ENAM



Percaya atau tidak, oksigen yang biasanya dihirup kini juga bisa dikonsumsi lewat air minum, Lebih segar rasanya, Namun, bagaimana manfaatnya?

Air dan oksigen syarat mutlak bagi kehidupan
Tanpa air metabolisme di dalam tubuh tidak bisa jalan. Berhubung sebagian besar (70%) tubuh kita berupa air, kita masih boleh hidup satu minggu lagi tanpa air.
Tanpa oksigen tubuh tak sanggup membakar glukosa hasil proses pencernaan makanan menjadi energi yang kita gunakan untuk beraktivitas. Dalam hitungan menit tanpa suplai O2, kita bablas, dan gelar “anumerta” pun tersemat.
Karena sama pentingnya, terbit pikiran-pikiran kreatif di kalangan Industriwan untuk menciptakan air tinggi oksigen. Minuman hasil kolaborasi antara air dan zat asam itu kini sudah banyak beredar di pasaran. Ada yang dipasarkan dalam bentuk kemasan botol siap minum. Ada juga yang harus diperoleh lewat sebuah teko “ajaib”. Teko itu yang ditawarkan kepada konsumen, karena bisa menyulap air biasa menjadi air tinggi oksigen.
Kelihatannya, persaingan produk-produk macam itu berlangsung seru. Teristimewa karena hampir semua produk diiklankan sebagai minuman kesehatab yang bisa mencegah dan mengusir berbagai gangguan kesehatan dan penyakit.

Sering buang air
Daniel Tedja, marketing director Super O2, punya cerita. Tubuh manusia tidak dapat menyimpan oksigen sebagai cadangan untuk dimanfaatkan di kemudian hari. Zat asam ini di konsumsi dan dip roses oleh sel tubuh secepat system pernafasan, menyerap oksigen dari udara. Dengan minum air beroksigen, kebutuhan zat asam saat itu juga dapat terpenuhi.
Untuk memperoleh manfaat maksimal, minuman bening ini disarankan agar di minum dua botol perhari, sebelum atau sesudah makan. Jika diminum secara teratur, masih menurut Daniel, stamina dan vitalitas tubuh berangsur prima, penampilan pun segar senantiasa. Daniel mengungkapkan, produk yang dia pasarkan di olah dengan tekhnologi impor bikinan Jerman.
Lewat tekhnologi itu, molekul oksigen diikatkan dengan molekul-molekul air biasa. Selanjutnya , air yang sudah ditempeli oksigen itu dikemas dalam keadaan mampat bertekanan. Dengan proses ini bisa diperoleh kadar oksigen 80 ppm (8 mg oksigen/100 g air)
Air beroksigen dalam kemasan botol memang praktis. Tinggal buka tutupnya, langsung diminum isinya, kalau menggunakan actimo, nama teko “ajaib”buatan Korea itu, harus menunggu lebih dulu. Namun alat itu dipromosikan dapat mengubah air biasa menjadi air heksagonal yang juga mengandung oksigen.
Meski produknya tidak dinyatakan sebagai air heksagonal, kata Daniel, kadar oksigen yang terlarut tak jauh beda dengan air heksagonal.
Akan tetapi Wiwit, staf pemasaran Actimo, bercerita , Air heksagonal mempunyai kelebihan, salah satunya , lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan air biasa, itu sebabanya, air heksagonal lebih mudah masuk kedalam sel tubuh untuk mengangkut nutrisi dan membuang racun hasil metabolisme sel.
Wiwit juga bertutur, air heksagonal mampu membuat tubuh selalu bugar, menyembuhkan pelbagai macam penyakit, bahkan bisa digunakan untuk tujuan kecantikan. Saat pertama kali diminum, air heksagonal akan membuat Anda buang air kecil 3 – 4 kali dalam satu jam, jangan khawatir, itu hanyalah indikasi proses pembersihan tubuh dari sisa metabolisme.
Dari berbagi produk air beroksigen ini, tampaknya air heksagonal itulah yang paling fenomenal dan sulit di jelaskan pada awam, “Air kok di bikin segi enam, mana bisa?” orang pun bertanya. Ada tekhnologi apa sebenarnya di balik misteri air heksagonal itu?.

Sistem cluster
Sehari-hari kita hanya membedakan air dalam bentuk cair (air), pada (es), dan gas (uap). Namun secara kimiawi semuanya di sebut air. Satu molekul air (H2O) berupa dua atom hydrogen (H) yang diikat oleh satu atom oksigen (O), ketiganya terikat dalam bentuk kaku, menyerupai huruf “V” bersudut 104,5 derajat. Atom O berada di bagian sudut huruf “V”, sedangkan masing-masing H berada diujung kedua kakinya.
Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air. Anda bisa membayangkannya, miliaran huruf “V” berjejalan dan terus menerus bergerak secara acak. Kondisinya hiruk pikuk dan tak beraturan. Namun, dalam keadaan tertentu molekul-molekul air ini bisa berbaris tertib. Misalnya, dalam keadaan padat sebagi es atau salju.
Dalam bentuk es atau salju, secara alamiah molekul-molekul air berbaris rapi. Setiap enam molekul bergandeng tangan lewat ikatan hydrogen membentuk water cluser (klaster air) yang berstruktur cincin segi enam (heksagonal).
Karena klasernya berbentuk segi enam, maka di antara enam molekul itu terdapat sebuah ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri, itu sebabanya ketika membeku, air memuai karena memakan ruang lebih besar. Di ruang ini molekul oksigen bisa terjebak, tak bisa meloloskan diri. Alhasil struktur air heksagonal ini mengandung jumlah oksigen lebih banyak daripada struktur air biasa.
Rd. Bambang Ariwahjoedi, M. Sc, Tech., dari Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Bandung, bilang, klaster air bisa dibentuk secara spontan di alam, syaratnya, temperature cukup dingin (0 – 40C) dan ada molekul selain air yang terlarut. Kondisi ini terjadi, misalnya, pada air-air pegunungan yang suhunya cukup rendah dan mengandung cukup mineral terlarut.
Bagaiman dengan air dalam kemasan? Di sinilah hebatnya ilmuwan. Meski tidak beku, molekul air bisa “dipaksa” bergandeng tangan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksagonal. Strukturnya bisa ditata begitu rupa, karena molekul air memiliki sifat-sifat elektrik dan magnetic.
Namun, daya paksa ini punya keterbatasan. Jika suhu air dinaikkan, molekul-molekul air itu mendapatkan energi untuk melawan. Akibatnya, struktur heksagonal terurai. Air heksagonal pun berubah menjadi air biasa. Oksigen yang semula terjebak, bisa lenggang kangkung meloloskan diri.

Langsung diminum
Logikanya, semakin tinggi kenaikan suhu, makin kecil pula oksigen yang terlarut. Soalnya, kenaikan suhu menbuat gerakan molekul lebih cepat, sehingga menghancurkan struktur heksagonal dan melepas oksigen yang terperangkap.
Sebagai gambaran, pada suhu 30oC, kelarutan oksigen akan turun separuh disbanding pada es “Jangan heran kalau minum air es, terasa lebih segar ketimbang air hangat, karena kandungan oksigen dalam eslebih tinggi,” kata Dr. Zeily Nurachman, kolega Bambang di ITB.
Titik kritis terjadi pada suhu 100oC. Pada suhu didih tak ada lagi oksigen yang terlarut, alias nol, Sifrun, kata orang Arab. Dengan kalimat lain, manfaat air heksagonal sebagai pembawa oksigenakan tinggal cerita jika di pakai cara dimasak.
Dr. dr Septelia Inawati Wanandi, dari Bagian Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, bilang, air heksagonal memang sangat labil, karena menentang struktur alami air. Selain rentan suhu, ia juga bisa terurai selama masa peyimpanan.
Itu sebabnya sebagianprodusen menyarankan , air heksagonal diminum kurang dari 20 menit, sejak disiapkan, sebagian yang lain menyarankan , produknya di simpan dalam lemari es bersuhu 8oC, serta terhindar dari cahaya matahari langsung.
Secara kasat mata, penampilan air heksagonal maupun air beroksigen tinggi tak jauh berbeda dengan air minum dalam kemasan. Sama-sama bening dan menjadi plin-plan, jika berada di atas daunt alas. Perbedaan kandungan oksigen hanya bisa diketahui dari uji oksigen terlarut (dissolved oxygen, DO).
Untuk membuktikan adanya struktur heksagonal dibutuhkan sejumlah peralatan canggih, seperti nuclear magnetic resonance (NMR). Uniknya, dipasaran kini juga beredar produk air heksagonal dalam kemasan yang harganya tak jauh beda dengan harga air minum biasa dalam kemasan. Padahal, untuk memproduksi air heksagonal dibutuhkan peralatan canggih dan tentu saja biaya mahal.
Jadi, itu air heksadonal beneran atau jadi – jadian?.

Sulit diuji
Karena strukturnya labil, menurut Septelia, air heksagonal bisa saja terurai, jika dipasarkan dalam kemasan siap minum. Selama masa penyimpanan, sangat mungkin air heksagonal telah berubah menjadi air biasa. Repotnya ini tidak bisa diuji oleh konsumen.
Pembuatan air heksagonal membutuhkan campur tangan energi yang dipaksakan, misalnya energi magnetic atau getaran. Penggunaan energi yang dipaksakan ini bisa berdampak dilepaskannya banyak radikal bebas. Namun, ini tidak berarti air heksagonal yang terurai pasti berbahaya buat kesehatan.
“Belum ada penelitian yang mendukungnya,” paapr Septelia.
Tentang berbagai khasiat air heksagonal yang dipromosikan Septelia menuturkan umumnya klaim khasiat itu didasarkan pada pengalaman beberapa orang saja. Padahal menurut ilmu kedokteran, klaim manfaat sebuah produk seharusnya didasarkan pada data uji klinik. Bisa saja kesembuhan itu bersifat individual atau berasal dari efek sugesti. Bukan efek sesungguhnya.
Senada dengan itu, Bambang berpendapat, bisa saja efek yang terjadi hanya efek placebo, sebab, menurut dia, organ yang didesain untuk menyerap oksigen adalah paru-paru, bukan usus.
Tanpa bermaksud menunjuk sebuah produk, Septelia menganalogikannya dengan terapi oksigen hiperbarik. Lulusan University of Marburg, Jerman, ini menyarankan, sebaiknya pemberian oksigen yang dipaksakan itu dilakukan dalam periode tertentu (bukan terus-menerus), hanya sebagai semacam terapi kejut. Tujuannya untuk menghasilkan radikal bebas dalam jumlah tertentu yang diharapkan dapat “membangunkan” produksi antioksidan tubuh yang “tertidur”.
Masih menurut Septelia, wajar jika seseorang mencoba salah satu produk air heksagonal ketika sakitnya sulit atau tidak dapat disembuhkan dengan obat-obat biasa. Apalagi, produk yang dicoba relative tidak mahal dan tidak berbahaya. Bukan hanya air heksagonal, minum air biasa pun bermanfaat buat kesehatan. Kecuali, tentu saja bagi mereka yang ginjalnya sudah terganggu.
Bambang sependapat, menurut dia, bisa saja produk-produk itu betul punya manfaat buat orang-orang tertentu. “Bila ada orang merasa sembuh setelah minum air itu, boleh jadi dia memang sedang membutuhkan,” terangnya. Meskipun hingga kini belum ada bukti ilmiahnya, kemungkinan produk-produk itu berjaya tetap terbuka.
Jadi, tidak salah ,jika Anda ingin menjajal khasiat “air sakti” ini. Tapi untuk sementara, jangan kuciwa kalau hasilnya tak sesuai harapan. Nikmati saja minuman ini seperti Anda menikmati soft drink tanpa soda. Jangan lupa saat menenggak, katakana dengan penuh keyakinan, “Kutahu yang kuminum!”. ■
SUMBER : INTISARI / DESEMBER 2004 NO. 497
HAL : 31

MANDI SAUNA BERKERINGAT SEHAT


Mau sehat dan menarik ? Cobalah mandi uap atau sauna. Dengan berpanas-panas di dalam ruangan tertutup, racun –racun dalam tubuh akan ramai-ramai keluar bersama keringat. Rasa lelah hilang. Penampilan pun tak kusut lagi. Namun, sebelum memulainya, dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kesehatan terlebih dahulu pada dokter.

Kalau mau berkeringat, berkeringalah pada tempatnya dan tepat waktunya, ini sekedar kelakar, tapi mengandung nasihat, soalnya berkeringat yang salah tempat dan waktu malah bisa bikin “petaka”.
Coba bayangkan, apa jadinya kalau sudah berdandan rapi plus harum pewangi tiba-tiba sekujur tubuh dibasahi keringat. Mungkin oleh cuaca panas atau pengapnya ruangan. Pakaian yang terseterika rapi jadi basah lengket dibadan, harum parfum pun luntur berganti asamnya keringat. Siapa yang mau mendekat, kalau sudah begini? Ini namanya berkeringat tidak pada tempat dan waktunya.
Berbeda kalau kita memang menghendakikeluarnya butiran keringat dari pori-pori tubuh kita. Soal berolah raga misalnya, kita malah senang bila badan basah kuyup oleh keringat saat atau usai berkeliling kompleks rumah kita melakukan jogging, itu pertanda, lemak tubuh terbakar, badan bisa tetap langsing. Kalau tidak mau capek, kita juga bisa mandi keringat dengan cara lain. Apa itu? Ya, mandi uap (steam) atau sauna. Belakangan, cara terakhir ini malah menjadi bagian gaya hidup masyarakat kota.

Lancarkan aliran darah
Sejak masuk ke Indonesia sekitar lima tahun lalu, mandi uap dan sauna memang cukup popular dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan tubuh. Karakter khas “mandi” jenis ini adalah sama-sama memanfaatkan panas. Di dalam suatu ruangan yang didesain khusus dan memberi suasana nyaman, kit adibuat berkeringat oleh panasnya suhu udara di dalammya.
Keitka kita menjalani mandi uap atau sauna, kadang-kadang dilakukan penambahan minyak atsiri. Kehadiran minyak atsiri bisa membuat kulit jadi bersih, merangsang sirkulasi darah, dan bisa membantu mengeluarkan bahan bersifat racun dari sel dan jaringan. Ujung-ujungnya tubuh menjadi sehat dan jiwa pun tenang dan nyaman.
Kok bisa?.
Panas dari steam dan sauna, menyebabakan panas tubuh meningkat 1- 2oC. Dengan adanya pemanasan, mekanisme otomatis tubuh adalah melakukan perlawanan untuk mendinginkan suhu tubuh. Caranya, ya dengan mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. Keringat sendiri merupakan campuran air, mineral, asam lemak, dan racun-racun di dalam tubuh. Oleh sebab itu, amndi uap dan sauna dipercaya sebagai salah satu cara untuk membuang racun dalam tubuh.
Pemanasan juga membuat pembuluh darah di kulit melebar. Akibatnya, sirkulasi darah menjadi lancer sehingga pemberian nutrisi ke sel-sel tubuh dan pengeluaran sisa metabolisme dari dalam sel atau jarigan menjadi lebih baik. Pelebaran pembuluh darah juga membuat tekanan darah di dalam tubuh menurun perlahan. Denyut jantung pun ikut meningkat, setiap kenaikan suhu tubuh 1oC , jantung akan bekerja dengan 11 denyutab lebih banyak. Suplai oksigen ke otot tubuh juga semakin baik.
Namun, dr. Rachmi Primadiati MNMed, DArom, DHerbMed, CIDESCO, CIBTAC, BABTAC, spesialis kecantikan dan medical aromaterapis dari Griya Natura, klinik integrative kesehatan dan kecantikan, di Jakarta mengingatkan, “Sebenarnya sauna dan steam ditujukan terutama untuk mereka yang kurang berolah raga. Pengeluaran keringat mereka perlu dirangsang dengan melakukan sauna,” jelasnya
Pada orang yang secara fisik kurang gerak ini, otot juga menjadi tidak aktif. Aliran darah pun jadi kurang lancer. Akibatnya, asam laktat banyak yang ngendon di otot. Penumpukan itu membuat tubuh sering pegal.
Nah, “Uap panas dari mandi uap dan sauna bisa melancarkan sirkulasi darah sehingga asam laktat yang menumpuk pada otot ikut terbawaarus. Hasilnya, otot terasa lebih rileks,” lanjut Rachmi.
Namun, “Sauna bukan cara efektif untuk menurunkan bobot badan, panas dari mandi uap dan sauna membuat pori-pori terbuka dan mengeluarkan kotoran bersama keringat. Yang berkurang adalah sisa-sisa metabolisme tubuh, dan bukan lemaknya,”kata I Ketut Edi Mulyana, pelatih kebugaran di Imperial Country Club, Karawaci, Tangerang.
Menurut Rachmi pun, “Penurunan bobot badan akibat pembakaran lemak akan terjadi, jika ia mampu bertahan tidak makan, setelah mandi uap dan sauna, jika ia makan, maka penurunan bobot badan terjadi akibat penurunan air dalam tubuh bukan hasil pembakaran lemak,”

Lulur setelah steam
Dalam prakteknya adalah orang yang menjalani mandi uap atau sauna sekaligus dengan perawatan tubuh lainnya, seperti pijat, scrub, lulur, dan lainnya. Dalam keadaan demikian, semestinya perawatan dengan uap panas dilakukan sebelum mengikuti perawatan lain , bukan sebaliknya.
Kalau kita melakukan mandi uap atau sauna terlebih dahulu, tubuh menjadi hangat, otot pun dalam kondisi rileks dan jaringan permukaan kulit melembap. Kondisi macam ini memudahkan tubuh menyerap bahan aktif saat dipijat, diluluri, atau diberi perawatan lainnya.
Bayangkan, apa yang bakal terjadi kalau kita menjalani steam setelah dipijat. Baha-bahanyang sudah meresap kedalampori-pori akan luruh kembali bersama keringat.
Namun perlu diingat, meski mandi uap atau sauna memberi manfaat cukup berarti, tidak semua orang boleh menjalaninya.
Orang yang berkulit sensitive, kering, dan mudah dehidrasi, atau orang tua yang pembuluh darahnya sulit melebar, disarankan untuk mandi uap (steam), bukan sauna. Mandi sauna akan membuat kulit yang mengalami proses penuaan menjadi tidak elastis dan sensitive, sehingga mudah teriritasi bila terpapar pada suhu tinggi. Sebaliknya, hawa lembap steam tidak akan mengiritasi kulitnya.
Sauna juga tidak disarankan bagi mereka yang mengalami radang mata atau radang hidung akut, atau mengalami kejang jantung (angina), penderita tekanan darah tinggi juga dianjurkan tidak melakukan mandi sauna untuk mencegah pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak.
Orang yang mengalami kelainan jantung atau ginjal; menderita sakit kepala atau migren, diabetes militus, hipotensi, epilepsi, penyakit menular, varises, asma, gangguan pernapasan (batuk, pilek), demam juga tidak dianjurkan mandi uap atau sauna. Demikian pula dengan anda yang sedang mengalami diet ketat, dalam pengaruh obat atau alkohol, memiliki riwayat penyumbatan pembuluh darah; sedang hamil atau haid. Mengapa?
Ambil saja contoh penderita diabetes militus. Orang dengan penyakit degeneratif ini biasanya berkulit sensiti dan mengalami kelainan pada indra perasa. Sensitifitasnya terhadap rangsang, terutama rangsang pada panas juga berkurang. Bisa saja ia tidak merasa kepanasan, meskipun temperature ruangan semakin naik hingga melebihi batas toleransi. Akibatnya bisa berabe. Pembuluh darahnya bisa pecah dengan tiba – tiba.
Pada wanita hamil, panas yang melebarkan pembuluh darah dapat membuat tekanan darahnya turun. Sedangkan pada wanita yang haid (terutama pada tiga hari pertama) biasanya darah mengucur deras, sehingga mereka bisa hipotensi.
Jadi, sebaiknya konsultasi pada dokter sebelum memutuskan untuk mandi uap atau sauna. Bagaimanapun, mandi uap atau sauna boleh saja dilirik. Namun, kondisi kesehatan tetap harus dipertimbangan. Jangan sampai maunya sehat dan menarik, yang didapat malah surat rujukan dokter untuk menginap dirumah sakit. ■

Box 1
Sikat Tubuh Ke Arah Jantung
● Kursi sauna terbuat dari kayu pinus, yang mampu menahan panas.
● Pastikan terapis berasa ditempat yang dekat dengan alat, sehingga Anda mudah mencari bantuan, ketika ada kesulitan.
● Sebelum mandi uap atau sauna sebaiknya:
■ Anda terlebih dahulu makan. Kira – kira dua jam sebelumnya.
■ Mandi untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang melekat di tubuh.
■ Beradaptasi dulu, dengan menggunakan shower air hangat.
● Sikatlah tubuah dengan lembut kearah jantung, untuk merangsang keluarnya keringat. Sikat dalam keadaan kering, agar kulit tidak mudah teriritasi, dan sirkulasi darah jadi lebih lancar. Sel – sel kulit yang mati jadi luruh.
● Bagi yang berkulit sensitif, ketika bersauna sebaiknya tubuh ditutup kain basah, agar kulit tidak terlalu kering. Bisa pula dioles losion atau minyak tertentu untuk menanbah produksi keringat.

Box 2
Kalau anda menjalani mandi uap atau sauna, secara berurutan Anda akan melakukan hal – hal berikut:
Fase pertama: fase panas kering. Pada fase ini kita melakukan pembersihan kulit.
Fase kedua : fase panas lembab . untuk mencapai fase ini terapis menyiram air kebatu untuk menciptakan udara panas lembab. Ketika kondisi itu tercapai, kita telah memasuki inti dari mandi sana. Tubuh akan segera berkeringat. Setelah cukup waktunya, kita bisa melap tubuh, atau membiarkan keringat mendingain dan mengering di tubuh, karena keringat diperlukan untuk cooling down.
Biasanya, setelah berada di dalam ruang sauna selama 8 – 10 menit, kita harus beristirahat selama 20 menit untuk pendinginan (cooling down). Lalu, kita bisa mengulanginya kembali. Tetapi di steam cabinet Anda bisa menghabiskan waktu antara 15 – 30 menit tanpa di putus, barulah coolind down.
Fase ketiga: fase cooling down. Setelah beristirahat selama 20 menit, tibalah saatnya kita mengakhiri mandi uap dan sauna. Mandilah dengan air dingin. Tujuannya, agar mekanisme cooling down tercapai. Kalau tidak, tubuh akan mengalami over stretch atau over work.
Bila tidak tahan dengan air dingin, cooling down dilakukan bertahap. Misalnya, memerciki tubuh dengan air mulai dari dada, punggung, dan leher, secara bertahap. Pada saat cooling down terjadi pengerutan pembuluh darah dan jantung akan memompa akan lebi lambat, dan tekanan darah menaik.
Setelah mandi uap dan sauna, sebaiknya banyak minum air putih atau the herbal. Bisa pula makan buah yang banyak mengandung kalium, seperti pisang atau apel. Tujuannya, untuk menggantikan pengeluaran cairan yang mengandung mineral (kalium) yang keluar melalui keringat.

Box 3
Kulit Bercahaya,
pikiran pun tenang.

Perawatan tubuh yang menyertai mandi uap dan sauna biasanya bertujuan untuk membuat kulit lebih sehat dan bercahaya. Bahan-bahan yang digunakannya pun tak cukup satu jenis. Biasanya lebih dari satu jenis. Tujuannya, agar didapat manfaat ganda.
Campuran minyak lemon, minyak biji buah kelabet, dan minyak kamfer misalnya, selain bermanfaat membersihkan kulit, juga membuat kulit yang kusam dan menua, menjadi bercahaya. Akar wangi dan cendana, selain memberikan bau harum pada pemakainya juga membantu memperlancar peredaran darah. Sementara, pinang dan pati beras bermanfaat untuk memutihkan kulit. Sedangkan daun kemuning berguna untuk memberikan efek kuning di kulit.
Selain itu, biasanya dilakukan pula menambahkan minyak essensial untuk mendapatkan efek psikologis yang menguntungkan. Campuran minyak melati, pala, dan neroli misalnya, bisa menenangkan. Minyak lemon dan nilam membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental. Minyak mawar, cendana, kenanga, dan melati, bisa menhilangkan ketegangan dan meningkatkan gairah bercinta pasangan suami istri.

CERDAS MENGKONSUMSI SUPLEMENT MAKANAN

Perlu tidaknya seplemen makanan bagi orang perorang, sangat tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Kalau masih ragu, konsultasikan dengan dokter.

Paling tidak dalam lima tahun terakhir suplemen makanan (SM) membanjiri berbagi gerai obat, SM lantas menjadi istilah untuk menunjuk produk yang mengandung satu atau lebih nutrient penting, seperti vitamin, mineral, dan protein. Definisi di atas lantas di perluas lagi oleh Dietary Supplement Health Education Act (DSHEA), AS, dengan memasukkan produk untuk proses pencernaan. Termasuk di dalamnya berjenis vitamin, mineral, asam amino, herba, dan tumbuh-tumbuhan. Berbagai produk itu muncul dalam bentuk tablet. Kapsul, bubuk, gel, atau cair.
Ada banyak alas an orang mengonsumsi suplemen makanan. Salah satunya yang sama di katakan adalah membantu menyembuhkan dan memulihkan kondisi badan. Sebagian lagi berpendapat SM dipakai untuk menambah zat-zat makanan yang dianggap kurang. Lainnya memberi argument untuk menjaga kondisi badan agar tetap fit, sisanya, adalah mereka yang asal tenggak, lantaran merasa tersugesti selama tetap mengonsumsinya.

Suka Kebablasan
Dengan cepat, kebiasan mengonsumsi SM menjadi trend masyarakat perkotaan. Orang dianggap kuno bila tidak mengonsumsi SM, pandangan itu, tentu saja di topang oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan meningkatnya pendapatan.
Di AS, hasil riset yang dilakukan oleh Packged Facts Inc., New York, menunjukkan separo dari populasi orang dewasa di sana membelanjakan lebih dari AS $ 6,5 untuk SM. Apa yang terjadi di Amerika, mengimbas di Indonesia
Prof. dr. Iwan Darmansjah Sp.FK dalam Intisari, Juli 2000, menyatakan, perkembangan SM mulai terasa menyusul diberlakukannya DSHEA pada 1994 di AS. Undang-undang ini mengatur penjualan SM secara bebas tanpa perlu pembuktian efektivitas produk (oleh produsen), seperti lazimnya berlaku untuk obat.
Di Indonesia mula-mula produk SM merupakan produk impor yang dijual dengan harga tinggi dan promosikan dengan khasiat untuk menjaga kesehatan serta menningkatkan vitalitas tubuh. Bahkan ada yang kebablasan, mengklaim dapat mengobati. Hal yang ditabukan dalam klausul DSHEA, dimana SM tidak boleh mencantumkan klaim penmyembuhan atau pengobatan suatu penyakit, jika terhadapa SM itu belum melakukan penelitian klinis yang membuktikan klaim tersebut.
Tetapi industri dibenarkan untuk membuat function claim atau health claim, misalnya, memeperbaiki kesehatan, menyegarkan tubuh, atau menggantikan zat dalam makanan. Minyak bawang putih misalnya, tidak boleh mencantumkan klaim menurunkan tekanan darah tinggi, namun boleh dijual bebas dengan klaim, pengganti bawang putih dalalm makanan.
SM memang bukan obat. Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/MenKes/Per/XII/76 jelas-jelas tertera SM adalah makanan sebagai barang untuk dimakan dan diminum, tetapi bukan obat. Namun akibat pengaruh iklan. SM seolah-olah punya klaim penyembuhan atau pencegahan penyakit ini dan itu. Dalam hal ini peranan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Baadan POM) sangat pentinga dalam menentukan pemberian label, klaim, serta etika periklanan untuk melindungi konsumen.
DSHEA dan undang-undang pelabelan yang ada di AS telah mengatur soal klaim dan labeling. Dalam soal pelabelan misalnya, SM harus mencantumkan beberapa hal seperti; identitas produk (misalnya ginseng); jumlah isi (misalnya; 60 kapsul); pernyataan klaim kegunaan (misalnya; produk tidak diperiksa oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika atau FDA serta tidak digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit). Pada label, juga harus dicantumkan cara penggunaan dan dosis pemakaian (misalnya ditelan, diminum 3 x per hari). Tak ketinggalan penyebutan zat aktif. Terakhir nama, tempat pembuatan, distributor, serta alamat, wajib disertakan.
Di Negara kita pun sudah ada usaha untuk mengatur pelabelan ini. Undang-undang konsumen No. 8/Th 1999 menyebutkan label itu sekurang-kurangnya harus memuat nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat si produsen atau importer dan tanggal kadaluarsa.
Di samping itu soal klaim, Sm rupanya merupakan ranah yang paling controversial. Produsen tentu mengandalkan senjata itu untuk mendongkrak penjualan. Tetapi konsumen sering bertanya-tanya apakah klaim yang digembar gemborkan benar adanya.

Bisa tiga klaim
Sementara UU No. 8/Th 1999 hanya mencantumkan larangan, mencantumkan klaim bahwa pangan yang bersangkutan itu berkhasiat sebagai obat. DSHEA memaparkan aturan lebih terinci. Produsen SM boleh menggunakan tiga klaim, klaim kandungan nutrisi, klaim interaksi terhadap penyakit, dan klaim nutrisi penunjang.
Klaim kandungan nutrisi menunjukkan tingkat nutrisi di dalam SM sebagai contoh, suplemen yang mengandung 200 mg kalsium per penyajian harus di informasikan sebagai “tinggi kalsium”. Sementara suplemen yang berisi paling tidak 12 mg per penyajian vitamin C, pada label harus di tuliskan dengan “sumber
Vitamin C terbaik”.
Dalam hal klaim interaksi terhadap penyakit maka yang dimaksudkan adlaah hubungan antara kandungan nutrisi dalam SM dengan kondisi kesehatan seseorang. FDA menegaskanklaim itu harus didasarkan pada bukti-bukti ilmiah, atau badan yang punya otoritas mengeluarkan pernyataan itu, misalnya National Academy of Sciences. Jadi, bila SM itu mengandung sejumlah kalsium, maka produsen dapat memunculkan klaim “kalsium dan rendahnya risiko osteoporosis”.
Klaim nutrisi penyokong memperlihatkan hubungan antara kekurangan nutrisi dengan penyakit defisiensi. Misalnya, label SM yang mengandung vitamin C sebaiknya ditulis “Vitamin C mencegah scurvy”.
Di samping ketiga klaim diatas produsen diizinkan memunculkan klaim yang berhubungan dengan fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk pengaruhnya terhadap kebugaran tubuh, ini dikenal dengan structure-function claims. Misalnya, “kalsium membikin tulang kuat” atau “antioksidan menjaga keutuhan sel”.
Betapapun hebatnya khasiat yang dijanjikan, SM tetap Cuma makanan pelengkap, sebagai pelangkap, SM bukan diartikan sebagai pengganti makanan kita sehari-hari. Soalnya, zat gizi dan non-gizi, sebenarnya dapat kita peroleh dari makanan sehari-hari seperti sayuran, buah-buahan, tempe, dll.
Apalagi banyak SM yang bahan-bahannya masih belum diketahui fungsi yang sebenarnya. Sementara dipasaran SM ternyata lebih banyak mengandung vitamin dan mineral. Seperti dilaporkan Warta Konsumen, November 2001, vitamin memang berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Karena itu harus didatangkandari luar.
Nyatalah dalam mengonsumsi vitamin yang paling penting adalah dosis yang pas bagi tubuh, soalnya terlalu banyak atau terlalu sedikitnya vitamin yang di konsumsi akan berefek negative bagi kesehatan. Gejala kelebihan vitamin disebut dengan hipervitaminosis. Sebaliknya, kekurangan vitamin dikenal dengan istilah avitaminosis.
Mineral juga berperan pentingdalam pemeliharaan fungsi tubuh. Saat ini dikenal 24 mineral esensial. Seperti halnya vitamin, mineral harus dikonsumsi dalam jumlah pas, kalsium yang dimakan terlalu banyak akan menghambat obsorbsi besi. Demikian pula kebanyakan konsumsi seng, akan menghambat obsorbsi tembaga.
Keberadaan vitamin dna mineral dalam tubuh secara bersamaan juga mempengaruhi penyerapannya. Vitamin C misalnya, meningkatkan obsorbsi besi bila dimakan pada waktu bersamaan. Vitamin D kalsiterol meningkatkan obsorbsi kalsium.
Sementara, mineral juga berinteraksi dengan setat. Asam filat dalam serat kacang-kacangan dan serelia serta asam oksalat dalam bayam, mengikat mineral-mineral tertentu sehingga dapat diserap. Makanan tinggi serat, lebih dari 35 g sehari, menghambat obsorbsi kalsium, zat besi, seng, dan magnesium.
Kini yang jadi pertanyaan, sejauh mana kita masih memerlukan suplemen makanan ini, bila kita sudah mengonsumsi makanan yang kandungan gizinya sama dengan SM. Doctor Elvina Karyadi, M. Sc., ahli gizi masyarakat pada SEAMEO – Tropmed, UI, menguraikan, sebagai makanan tambahan atau pelengkap tentunya SM harus benar-benar dikonsumsi dalam kondisi yang tepat dan sesuai dengan kondisi seseorang (Intisari Agustus 1998). Bila makanan yang dikonsumsi sudah seimbang dan memenuhi prinsip 4 sehat 5 sempurna, cukup berolahraga, cukup beristirahat atau tidur, hidup teratur, jauh dari stress, bebas cemaran palutan, maka suplemen tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Namun, bila kondisi di atas tidak terpenuhi, maka SM makanan layak di konsumsi, kondisi lain yang layak di perhatikan adalah adanya keunikan struktur organ dan jaringan tubuh orang per orang. Akibatnya, untukmencapai kecukupan gizinya pun berbeda. Misalnya, seseorang yang mengalami diare atau gangguan pencernaan karena kekurangan enzim pencernaan tertentu dalam ususnya, dapat dibantu dengan SM, tentu sebagai tambahan obat yang diresepkan dokter.
Sementara itu, factor usiayang meyebabkan kurangnya penyerapan zt gizi atau gangguan pada gigi yang menyebabkan sulit makan, terkadang memerlukan SM sebagai pelengkap. Penggunaan SM juga dapat bermanfaat untuk seseorang yang mengalami anemia pada ibu hamil, gondok, dan avitaminosis, para perokok berat, peminum alcohol dan pengguna obat-obatan dalam jangka lama seperti antituberkulosis yang memerlukan vitamin B6, pengguna obat antikejang, kontrasepsi steroid, dan antibiotic tertentu yang dapat menyebabkan defisiensi jenis vitamin atau mineral tertentu.
Kesimpulannya, layak tidaknya SM dikonsumsi tergantung pada tepat tidaknya sasaran yang dituju. Masalahnya sungguh tidak mudah menentukan sasaran yang tepat, Nah! □ (G. Sujayanto)
SUMBER : INTISARI / APRIL 2002 , NO. 465

SELEDRI YANG BENCI HIPERTENSI


Meski secara diam-diam, hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi bisa bikin orang tak berdaya. Untuk mengatasinya, seledri dan rekan-rekannya siap membantu.


Tekanan darah tinggi termasuk penyakit yang tidak menunjukkan tanda-tanda jelas. Sebagian besar penyebabnya pun masih misterius. Sekitar 95% penderitanya tidak diketahui penyebabnya yang jelas. Hipertensi begini biasanya disebut hipertensi primer. Sisanya, hanya 5%, diketahui dengan jelas penyebabnya, umumnya penyakit ginjal kronis, dan disebut hipertensi sekunder.
Bila tidak segera diatasi, penyakit yang sering disebut "The Silent Killer" ini dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan jantung, stroke, gangguan ginjal, pengaburan penglihatan, atau penyakit ikutan lain. Untuk mengetahui keadaan tekanan darah tersebut, kita mesti menjalani pengukuran tekanan darah. Tekanan darah orang dewasa dinyatakan normal bila angka sistolik (angka atas) di bawah 140 dan angka diastolik (angka bawah) di bawah 85. Pada orang lansia angka tersebut lebih tinggi lagi.
Jika angka-angka itu sudah terlampaui, kita mesti melakukan beberapa tindakan penurunannya. Di antaranya, dengan menurunkan kelebihan bobot badan, kalau memang sudah berlebih. Sebab, kelebihan bobot badan termasuk faktor yang erat kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Melakukan kegiatan-kegiatan fisik juga diperlukan, misalnya berjalan, berlari, berkebun, atau aktivitas fisik lainnya. Bila mungkin, berolahraga secara teratur. Dengan aktivitas fisik, mekanisme pengaturan tekanan darah akan berlangsung sebagaimana mestinya.
Pada penderita tertentu, tekanan darah tinggi terbukti pula bisa diobati dengan teknik-teknik relaksasi macam meditasi, yoga, atau biofeedback. Pasalnya, penyakit ini berpeluang lebih tinggi merasuk kepada orang-orang yang mengalami tekanan jiwa berkepanjangan. Dengan teknik relaksasi, stres tadi bisa dikurangi.
Namun, yang paling utama dalam penurunan tekanan darah adalah pembatasan garam dalam diet. Cara ini dapat menurunkan tekanan darah sampai 5 angka.
Selain upaya tadi, penderita tekanan darah tinggi akan mendapatkan obat penurun tekanan darah bila menemui dokter. Obat-obatan tersebut di antaranya jenis-jenis obat diuretik, beta blocker, calcium channel blockers, atau angiotensin converting enzym inhibitor.
Tetapi di antara kita mungkin ada yang enggan menggunakannya dengan berbagai alasan. Atau, ada yang sudah mempunyai pengalaman tidak menyenangkan setelah menggunakan obat modern, sehingga mencari cara lain untuk mengatasinya. Cara alternatif itu di antaranya dengan menggunakan obat tradisional. Obat dengan bahan baku alami ini mungkin hanya digunakan oleh mereka yang masih tahan menggunakan obat yang rasanya tidak enak, tetapi diyakini baik. Beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan baku obat tekanan darah tinggi di antaranya sambiloto, seledri, dan bawang putih.
Yang pahit dan sedap
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) sebenarnya dikenal sebagai bahan untuk mengatasi tingginya kadar gula dalam darah. Namun, dalam penelitian terhadap darah tinggi ternyata membuahkan hasil positif. Dalam Chinese Medical Journal dan Journal of Tongji Medical University diberitakan sari tanaman sambiloto mampu mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol darah atau manipulasi pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya tekanan darah. Kedua jurnal juga menyebutkan, sambiloto dapat mencegah penyempitan karena kolesterol atau penggumpalan darah atau sebab lain. Jadi, tanaman ini baik untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.


Sambiloto bisa digunakan seluruh bagiannya atau akarnya saja. Untuk menggunakannya diperlukan setengah genggam sambiloto segar. Bahan tersebut dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas biasa. Perebusan dilakukan hingga cairannya tinggal 3/4-nya. Setelah disaring, sebanyak 3/4 gelas air rebusan tersebut diminum. Dalam sehari kita bisa meminumnya 2 kali. Rasanya, pasti ditanggung pahit.
Dalam Chinese Medical Journal disebutkan sambiloto mengandung senyawa flavon. Senyawa ini bersifat mencegah penggumpalan darah
(antitrombosis) dan menghancurkan gumpalan darah (trombolisis). Sambiloto juga tinggi kadar kaliumnya dan rendah natriumnya (K. Heyne). Dalam 15,9 g sambiloto kering udara terkandung 417 mg kalium dan natriumnya cuma 26 mg. Untuk penyakit tekanan darah tinggi, kalium yang bersifat diuretik memang diperlukan untuk membantu tubuh mengeluarkan air dan natrium agar bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus dihindari karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Orang juga mengenal seledri (Apium greveolens L.) sebagai tumbuhan yang mampu menurunkan tekanan darah. Seluruh bagian tanaman yang biasanya menjadi bagian penyedap sop atau bakso ini bisa digunakan untuk tujuan tersebut.
Dari hasil penelitian dibuktikan, sari seledri menurunkan tekanan darah pada hewan percobaan kucing. Telah pula dibuktikan, air rebusan seledri menurunkan kadar kolesterol darah hewan percobaan tikus. Beberapa orang yang telah mengunakannya untuk tujuan menurunkan tekanan darah juga telah merasakan manfaat tersebut.
Agaknya dengan kemampuan seledri menurunkan kadar kolesterol darah, pengerasan pembuluh darah tidak terjadi. Kelenturan pembuluh darah dipertahankan dan tekanan darah tidak menjadi tinggi. Oleh karena itu seledri lebih baik digunakan untuk mencegah tekanan darah tinggi.
Tanaman dengan batang dan daun berwarna hijau ini diketahui mengandung minyak atsiri dan senyawa flavonoid. Namun, sampai saat ini belum diketahui senyawa apa yang bertanggung jawab menurunkan kadar kolesterol atau tekanan darah tinggi.
Untuk menggunakannya diperlukan seledri utuh sebanyak 16 batang. Semuanya dicuci dan direbus dengan air bersih sebanyak 2 gelas minum. Rebuslah hingga tinggal 3/4-nya. Hasil rebusan tersebut diminum untuk sehari, masing-masing setengah bagiannya.
Banyak pilihan


Bawang putih (Allium sativum L.) yang terkenal sebagai bumbu masak juga disebut-sebut bisa mencegah atau mengobati tekanan darah tinggi. Umbi berwarna putih ini mengandung zat allicin. Zat ini diduga dapat mengganggu terbentuknya kolesterol. Karena kolesterol tak terbentuk, pengerasan pembuluh darah dapat dicegah. Dengan demikian pembuluh darah tetap lentur dan tekanan darah tidak naik.

Dari penelitian juga diketahui bawang putih mempunyai sifat mencegah penggumpalan darah (thrombosis) dan mencegah terbentuknya pengerasan dinding pembuluh darah. Karena sifat-sifat tadi diduga bawang putih lebih cenderung mencegah terjadinya tekanan darah tinggi ketimbang mengobatinya.
Untuk menggunakannya, setiap kali dibutuhkan 2 siung bawang putih. umbi berwarna putih ini dikupas dan dikunyah, lalu ditelan. Setelah itu, minum air hangat seperlunya. Cara ini dilakukan 3 kali sehari. Tapi, jangan lupa untuk melakukan pengontrolan tekanan darah guna mencegah terjadinya hipotensi tekanan darah rendah.
Selain ketiga tanaman tadi, bukti empiris juga memperlihatkan adanya beberapa tanaman yang bisa membantu menurunkan tekanan darah. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) matang di pohon umpamanya, bisa digunakan untuk mengobati hipertensi dengan cara memeras airnya, dicampur dengan 1 sendok makan, lalu diminum 2 hari sekali.
Ada pula yang menyatakan biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), buah belimbing wuluh (Averrhoa belimbi L.), buah belimbing manis (A. carambola L), atau buah ketimun (Cucumis sativus L.) mampu menurunkan tekanan darah yang terlampau tinggi.
Sayangnya, informasi lebih jauh tentang tanaman tersebut masih sangat terbatas. Meski begitu, tak ada salahnya untuk dicoba. Toh, tanaman-tanaman tersebut sudah sering dikonsumsi sebagai bagian sayur, bumbu masak, buah, atau lalapan yang tidak meracuni. Yang penting, dalam menggunakan tanaman tersebut kita mesti mengontrol tekanan darah agar tidak sampai terjadi penurunan tekanan darah terlalu drastis.

(B. Dzulkarnain, peneliti utama Puslitbang Farmasi, Balitbang Kesehatan, Depkes)

Pasak Bumi, the Indonesian aphrodisiac


By Serge Kreutz Version 4.0, July 2003
Pasak bumi is a herbal medication (Jamu) widely used in Indonesia as an aphrodisiac for men. In Malaysia, the same medication is know as tongkat ali (Ali's stick).
Even though it is largely unknown in the US and Europe, the pro-sexual effect of pasak bumi is actually well documented in Western science. Anybody can check this for himself at the Medline database.
To search for scientific information, one has to use the plants scientific, Latin name, eurycoma longifolia. The plant is also a proven therapeutic and preventive medication against malaria, so in order to focus the search on the pro-sexual properties, one should use the additional search term "sexual".
I have tried several pasak bumi and tongkat ali products. I had no effect from the El Jack or Long Jack pills available in the US that claim to be a 1:100 extract. I have my doubts on that as I have seen documents on the FDA website that show that the people marketing these pills have just applied for a registration of tongkat ali powder in pill form, not of extract in pill form
I have also tried tongkat ali powder as it is sold in Malaysia. I had good sex at that time, but am not sure to what extend to attribute it to the tongkat ali.
I have then been challenged by the Indonesian tongkat ali company Sumatra Pasak Bumi (they run the websites pasakbumi.com and tongkatali.org; "pasak bumi" and "tongkat ali" are the same herbal by other names) to try their 1:50 extract and am now convinced that it has a testosterone-raising effect.
While most authors claim that one has to take pasak bumi for some time before its pro-sexual effect sets in, my experience with the 1:50 extract is that at a sufficient dosage (1 gram), there is an immediate effect.
What I feel first (after 1 to 2 hours) is a specific hot-headedness. In reports on human clinical trials, this hot-headedness has been referred to as facial flushing and headache. I believe that hot-headedness is a better description. It's not a headache, as the hot-headedness is not painful. I also don't think that facial flushing is a correct description. With "flushing" I would associate something that is immediate and temporary. But the hot-headedness persists for a few hours.
On the other hand, if one takes a 1-gram dosage for several days, this hot-headedness subsides. I assume that this is the case because one's organism gets used to the presence of the pasak bumi (tongkat ali).
I have tried all kinds of tricks to raise my testosterone levels, and I have mentioned in other articles that I seem not to respond sexually to testosterone enhancement. I have tried straight testosterone supplementation, or supplementation with DHEA or andro, or hypothalamic stimulation with clomiphene, or aromatase inhibitors like anastrozole, as well as Tribestan, and then tongkat ali. Not that I wouldn't have felt the increased testosterone levels. I did, especially with the clomiphene / anastrozole combination. I felt the increased testosterone levels as aggressiveness.
Well, the 1:50 tongkat ali extract is the first substance that makes me feel increased testosterone levels in a sexual way. But aggressiveness is again a major component.
I don't think that the tongkat ali extract makes me a better lover, though. Sex tends to take less time on tongkat ali. And it's much more egocentric and, yes, aggressive. I will be inclined to have a much stronger grip on my female partner, and enjoy the idea that I "take her", rather than focusing on harmony.
The tongkat ali extract also gives me more ejaculatory power and makes me want to orgasm two or three times in rather quick sequence (within 10 minutes). This suggests that through increasing testosterone levels, the orgasmic release of the hormone prolactin is partially inhibited, or at least delayed. (A surge of prolactin at the time of orgasm is what usually causes detumescence and a cessation of desire.)
I am in my 50s now, but when I use 1 gram of the 1:50 tongkat ali extract, sex is much more similar to what it was in my 20s when, presumably, I had a better testosterone profile, and also was a much more aggressive person.
Actually, I even wonder whether the wide use of pasak bumi (tongkat ali) is one of the reasons behind communal violence in Indonesia and Malaysia. Both Malaysia and Indonesia are normally very friendly countries, but the native men in both countries also have a tendency to violent excesses, on a communal and personal level. The term "running amok" comes straight from the Malay family of languages. "Amok" means "violent anger" and "running amok" is a way of venting it… by going on a mad killing spree until the person running amok is killed himself.
Of course, the management of aggression isn't entirely dependent on brain biochemistry or testosterone-raising substances like pasak bumi. Aggressiveness also is a behavioral component of our psychology. Plain awareness that aggressiveness usually is the wrong policy in human interactions already goes a long way in containing it.
Because of this, the increased aggressiveness resulting from ingesting pasak bumi must not necessarily result in communal or personal violence… or at least not in a form that would be noticeable to our fellow humans. I think that anybody using pasak bumi should know that the herbal can make aggressive; meditation exercises may be a good idea to make oneself better prepared for this effect.
I have tried many other alleged pro-sexual herbals, but apart from yohimbe and tongkat ali, I have never had a clear positive sexual result from any of them.
Sure, some of these other herbals may actually be healthy, ginkgo biloba for the brain, and ginseng for the kidneys (or whatever they want), but for the vital organ, they do nothing. Having the choice between ginseng and tongkat ali, I'd definitely go for the later.
Apart from an increased aggressiveness, the anabolic effect of increased testosterone levels should also be taken into account. During my trials of generous dosages of pasak bumi, I seemed to gain muscle even though I only do little weight exercise. Generous dosages of pasak bumi may not be suited for women, or for men who want to preserve a slender appearance.

Benalu Sembuhkan Penyakit Kanker


BENALU paling banyak dimanfaatkan untuk mengobati kanker. Tumbuhan epifit ini terbukti ampuh menghambat penyebaran kanker. Rebusan daunnya acap kali digunakan sebagai obat penunjang selama kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker). Hasil penelitian menunjukkan, benalu teh mengandung senyawa yang bisa mematikan sebagian sel kanker ganas fibro sarkoma. Bahkan, jenis Dendrophtoe petandra merupakan penghambat enzim isomerase yang dihasilkan sel kanker. Ia juga menghambat perbanyakan dan penyebaran kanker. Menurut dr Paulus, meski sama-sama benalu tetapi perbedaan inang bisa menghasilkan kandungan senyawa berbeda. Senyawa dalam benalu teh, benalu mangga, dan benalu jambu berbeda karena zat yang diserap tanaman inang berbeda. Karena itu alumnus Universitas Degi Studi Padova Italia ini menggunakan beberapa jenis benalu untuk obat. Karena yakin kandungan tanaman berbeda-beda, sehingga pria berusia 57 tahun ini membuat obat campuran untuk menghasilkan kerja satu tanaman atau mengurangi efek sampingan setelah dikonsumsi. Misalnya sambiloto. Meski amat paten untuk mengatasi diabetes, asam urat, dan tekanan darah, tetap bisa menimbulkan efek samping pada ginjal--sehingga perlu tanaman pelunak. Pada kasus Lisa, ia menggunakan banyak campuran karena membutuhkan banyak obat yang “keras”. (Wanitacom/Trubus)