Selamat Datang

Selamat datang di Jamuherbacure artikel. Di sini anda bisa membaca berbagai macam artikel yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan secara alami
Silahkan memasukkan kata kunci anda ke dalam kolom search blog diatas untuk mencari artikel yang anda inginkan.

Buah Pala Bikin Tidur lebih Nyenyak

Kesulitan tidur nyenyak waktu malam pastilah menyiksa. Bagaimana mengatasi kondisi tersebut? Ternyata tidaklah sulit. Buah pala salah satu rempah yang ada di dapur, dapat membantu Anda tertidur pulas sepanjang malam. Siapa yang tidak mengenal buah pala? Pala merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai bumbu masakan, buah pala juga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Buah pala yang telah mendunia sejak ratusan tahun silam ini telah lama diyakini mampu mengatasi sulit tidur (insomnia). Orang Eropa memanfaatkan buah ini sebagai bahan campuran minuman penghangat badan, jadi tidak heran jika daerah tempat tumbuh pala ini selalu diperebutkan oleh penjajah waktu itu. Khasiat-khasiat yang dimiliki oleh suatu tanaman tidak lepas dari peran senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya. Demikian juga halnya dengan pala ini. Tanaman asli Maluku ini kaya sekali minyak siri.Pada buah, biji, daun dan kulit batangnya terdapat minyak yang mudah menguap. Buah, biji dan daun juga mengandung saponin, polifenol dan flavonoid. Buah pala terutama bijinya juga mengandung senyawa miristisin. Senyawa ini dapat memabukkan jika dikonsumsi berlebihan.Efek MerugikanDi Eropa, miristisin ini pada mulanya akan dimanfaatkan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik). Namun rencana itu dibatalkan karena dianggap memiliki efek samping. Di antaranya pusing kepala, mual-mual dan kehilangan keseimbangan.Beberapa efek merugikan tersebut sebenarnya disebabkan adanya kandungan elemisin dalam biji pala. Elemisin tersebut bersama-sama dengan miristisin di dalam tubuh manusia akan diubah menjadi suatu senyawa yang mirip meskalin dan amfetamin. Kedua senyawa baru inilah yang menimbulkan efek pusing, mual-mual dan lainnya. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak senyawa ini akan membius. Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, seorang ahli tanaman obat dalam sebuah majalah kesehatan mengatakan bahwa buah pala (Myristica fragrans houtt), memang dapat mengatasi sulit tidur (insomnia) serta cukup aman. Dokter ini menjelaskan bahwa bagian yang digunakan dalam mengatasi penyakit ini yaitu bagian daging buahnya saja.Menurut tim ahli majalah kesehatan tersebut, elemisin dan miristin yang memabukan banyak terdapat dalam bijinya. Sedangkan pada daging buahnya sangat sedikit. Jadi mengasup kedua senyawa ini dalam jumlah kecil akan memberikan khasiat yang menguntungkan bagi kesehatan.Selain sebagai bumbu masakan, pala juga membawa manfaat bagi kesehatan. Orang Jawa sering menggunakan buah tanaman ini untuk menyembuhkan sakit kepala. Sebagian masyarakat juga menggunakan buahnya sebagai obat kuat. Peredaran darah akan menjadi lancar dengan memakan buah pala ini.Di daerah tempat tumbuhnya buah pala, wanitanya kerap menggunakan buah pala untuk menyembuhkan anaknya yang pingsan atau kejang-kejang. Khasiat pengobatan dengan pala, di antaranya : dapat menghilangkan nyeri, perut mulas karena masuk angin, menghilangkan sulit tidur (insomnia), melancarkan darah yang kurang lancar, menyembuhkan sesak di lambung, dan lain- lainnya.


Sumber : Sriwijaya post, 25 Mei 2004

Kangkung "Selain Sebagai Penenang, juga Atasi Pendarahan"

Tidak hanya rasanya yang lezat bila ditumis. Daun dan akar kangkung, tanaman yang mudah kita jumpai di rawa-rawa itu, bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya mengurangi sakit bisul dan wasir. Bahkan bisa untuk keramas. Kangkung tergolong sayur yang sangat populer karena banyak peminatnya. Sayuran ini selalu hadir di restoran yang menyediakan makanan cina atau makanan laut dan disajikan dalam masakan tumis. Tanaman dari India yang menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, Cina Selatan, Australia, dan bagian negara Afrika ini disebut juga Swamp Cabbage, Water Convovulus, dan Water Spinach. Di Indonesia, kangkung mudah ditemui di daerah-daerah di Jawa, Papua, dan Aceh Besar. Jenis sayuran ini merupakan tanaman yang tumbuhnya relatif cepat. Dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih, kangkung sudah bisa dipanen. Sayuran bernama Latin lpomoea reptans ini terdiri dan dua varietas, kangkung darat yang sering disebut kangkung cina, dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Kangkung air berbunga putih kemerahan, sedangkan kangkung darat berbunga putih bersih. Dilihat dari bentuk daun dan batangnya, kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada kangkung darat. Batang kangkung air berwarna hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijauan. Tanaman menjalar berbatang bulat, beruas, dan berlubang di tengahnya ini ternyata tidak hanya lezat saat disantap dalam bentuk tumis atau model masakan lain. Lebih dari itu tanaman ini sangat bermanfaat membantu menyembuhkan penyakit tertentu. Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh Ajaib Selain menyembuhkan penyakit seperti sembelit karena kandungan seratnya yang tinggi, juga bermanfaat mengatasi masalah seperti sulit tidur, mimisan, keracunan makanan, dan lain-lainnya Menurut Dr. R.A. Seno Sastroamidjojo, MD, nilai nutrisi 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam adalah air 91,2 gr, energi 28 kcal, protein 1,9 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 5,63 gr, serat 2 gr, dan ampas 0,87 gr. Kangkung juga memiliki kandungan mineral, vitamin A, B,C, asam amino, kalsium, fosfor, karoten, dan zat besi. Karena berbagai kandungannya itulah, kangkung memiliki sifat sebagai antiracun, peluruh, perdarahan, diuretik (pelancar kencing), antiradang, dan sedatif (penenang/obat tidur), Sebab itu tidak heran bila kita mudah mengantuk setelah makan banyak dengan menu utama kangkung. Sifat-sifatnya inilah yang membuat kangkung memiliki khasiat antara lain mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi keracunan makanan, kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit-sedikit dan rasanya nyeri), mimisan, sulit tidur, dan wasir berdarah. Sebagai obat luar, kangkung bisa digunakan untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.



Sumber : Tabloid Senior
No. 222/ 10-16 Oktober 2003

Sejuta Khasiat Delima

Buahnya bulat hampir sebesar jeruk. Berkulit keras, merah, kecokelatan atau agak ungu. Daging buahnya terdiri dari butiran-butiran merah. Rasanya manis-manis segar. Delima (punica granatum) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari Iran. Namun ia sudah menyebar di daerah Mediterania. Belakangan juga sudah mudah ditemukan di Asia Tenggara dan RRC bagian selatan. Tanaman ini mudah tumbuh di hampir semua iklim, namun menyebar di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Walaupun tak terlalu memilih, tapi delima bisa tumbuh subur di tanah gembur kering. Dikenal tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah dan delima ungu. Namun yang paling dikenal sebagai pangan dan obat adalah delima merah. Sejak dulu, delima memang sudah dimanfaatkan sebagai penganan yang terkadang diolah menjadi minuman segar. Tak jarang pula diolah menjadi obat penyembuh berbagai penyakit.Konon, seluruh bagian tumbuhan delima ini bisa dimanfaatkan sebagai obat. Mulai dari kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji dan bunganya. Untuk penggunaan kulit akar, biasanya dikeringkan dahulu. Sementara pengolahan kulit buah bisa langsung dipakai segar atau setelah dikeringkan. Khasiat delima ini memang luar biasa banyak. Kulit buah digunakan untuk pengobatan sakit perut karena cacingan, buang air besar mengandung darah dan lendir (disentri), diare kronis, perdarahan seperti wasir berdarah, muntah darah, batuk darah, perdarahan rahim, perdarahan rektum, prolaps rektum, radang tenggorok, radang telinga, keputihan (leukorea) dan nyeri lambung. Kulit akar dan kulit kayu digunakan untuk cacingan, terutama cacing pita (taeniasis), batuk, diare. Bunga digunakan untuk penyembuhan radang gusi, perdarahan, bronkhitis. Nah, daging buahnya bisa juga dimanfaatkan sebagai penurun berat badan, cacingan, sariawan, tenggorokan sakit, suara parau, tekanan darah tinggi , sering kencing, rematik (artritis), perut kembung. Lalu biji-bijinya juga bisa dipakai sebagai obat penurun demam, batuk, keracunan dan cacingan.Berdasarkan penelitian, kulit akarnya yang banyak menyimpan senyawa-senyawa alkaloid, antara lain pelletierin. Senyawa ini berguna untuk pengobatan cacingan. Sementara tumbukan buah atau seduhannya berguna untuk menghentikan mencret atau disentri. Lantas, air rebusan bunganya bisa dijadikan alternatif pereda sakit gigi. Selain alkaloid, dalam kulit akar, kulit batang dan buah, terkandung zat penyamak. Zat ini berkhasiat untuk mengecilkan pori-pori, antiseptik dan hemostatik yang baik untuk keputihan. Begitupun, olahan buah delima sebagai jus membuktikan khasiat yang lainnya. Jus buah delima dipercaya mampu menangkal penyakit jantung dan meluruhkan penumpukan lemak. Percobaan sudah dilakukan pada tikus-tikus lab. Selain itu, delima mengandung antioksidan yang luar biasa tinggi. Karena itu, ia juga bisa dimanfaatkan untuk menangkis serangan radikal bebas. Segelas jus buah delima mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa, maltosa, vitamin A dan C, mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium dan kalium) dan tanin. Pemanfaatan lain, karena kandungan alkaloid pelletierine sangat toksik dan menyebabkan kelumpuhan cacing pita, cacing gelang dan cacing kremi. Kulit buah dan kulit kayu juga astringen kuat sehingga digunakan untuk pengobatan diare.Membuat jus delima sangat mudah. Tinggal belah dan ambil bagian biji yang dibungkus daging berselaput. Masukkan daging buah dan biji ini ke dalam juicer atau alat pembuat jus. Setelah itu saring dan jus delima segar siap diminum. Satu buah delima ukuran sedang bisa menghasilkan setengah gelas jus. Seandainya Anda ingin menyimpan jus untuk pemakaian jangka panjang, bisa disimpan dengan proses tertentu. Caranya, jus dibekukan dan disimpan dalam wadah kedap udara. Jus bisa disimpan di lemari pendingin dan bisa bertahan sampai beberapa minggu.



Sumber : Harian Global
Tanggal : 28 November 2006

Manfaatkan Daun Saga bila Sariawan

Body:Pernahkah Anda menderita sariawan? Hampir semua orang, baik tua, muda maupun anak-anak, pernah mengalaminya. Bila menderita sariawan, rasanya sungguh menyakitkan. Apalagi bila mulut harus mengunyah makanan pedas, sariawan akan makin terasa perih. Tak heran, orang yang mengalaminya menjadi pendiam dan pemurung. Sebab, jangankan untuk makan, untuk bicara saja sakit sekali.
Sariawan (stomatitis apthosa) adalah radang yang terjadi di daerah mukosa mulut, dan biasanya berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan yang agak cekung. Jumlahnya bisa satu atau lebih. Yang diserang sariawan biasanya daerah mukosa pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi serta langit-langit dalam rongga mulut. Ini adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur pada mulut dan saluran kerongkongan.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab sariawan. Namun, dari beberapa kejadian yang sudah ada, banyak faktor pemicunya. Antara lain menurunnya sistem kekebalan (imun) tubuh, alergi yang disebabkan oleh kopi, cokelat, keju, kacang-kacangan, buah jeruk, dan kentang.
Selain itu, sariawan juga bisa diakibatkan oleh stres, virus (bakteri), luka pada mulut (tergores, tergigit atau lainnya), kurang nutrisi dan kesalahan penggunaan obat-obatan. Biasanya sariawan sering dialami oleh anak-anak mulai usia 10-19 tahun. Namun demikian, banyak orang dewasa sering juga mengalaminya.
Untuk mengatasinya ternyata tidak mudah. Bahkan, terkadang dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk sembuh. Itu pun setelah menggunakan berbagai obat atau ramuan herbal.
Salah satu jenis tanaman (obat herbal) yang bermanfaat untuk mengobati atau mencegah sariawan adalah daun saga (Abrus precatorius L). ''Daun saga berkhasiat untuk mengobati sariawan,'' jelas Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Aptk, Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alami Universitas Indonesia kepada Republika.
Selain itu, saga juga digunakan sebagai antiparasit, antiradang, meredakan batuk dan panas dalam, serta berguna pula untuk melancarkan peredaran darah. Dari sejumlah penelitian yang dilakukan, saga mengandung abruslactone A, methyl abrusgenate, abrusgenic acid, dan vitamin C. Selain itu, tanaman ini mengandung kadar glycyrhizin (glisirisin).
Cara penggunaanUntuk mengusir sariawan, daun saga biasanya dipasangkan dengan daun sirih. Tujuannya supaya daya gempur terhadap sariawan semakin kuat. Walau demikian, daun saga saja juga diperbolehkan.
Sumali mengatakan, untuk mengobati sariawan, daun saga bisa dikunyah secara langsung. Apalagi, rasanya juga manis. Karena rasanya itu, kata Sumali, daun saga disebut juga dengan daun manis. ''Daun saga mengandung senyawa kimia antara 30-100 kali gula,'' ungkapnya.
Selain dengan dikunyah, daun saga bisa juga dibuat ramuan untuk berkumur-kumur. Caranya, beberapa lembar daun saga dibersihkan dengan menggunakan air, lalu dijemur selama beberapa menit agar kelihatan agak layu. Setelah dibersihkan, daun saga bisa dikunyah langsung sampai halus, lalu kumur-kumur.
Cara lainnya, kata Sumali, ambillah sekitar 10 gram daun saga segar yang telah dicuci bersih, kemudian rebus dengan setengah liter air (atau sekitar dua gelas) hingga matang. Kemudian ambil daun saga setelah air rebusan tersisa setengahnya. Bisa juga ditambahkan kayu manis, daun sirih, gula batu atau madu secukupnya. Air rebusan inilah yang digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa saat. ''Air rebusan itu bisa disaring, kemudian diminum juga bisa,'' terang Sumali.
Inilah Ciri-ciri Saga
Body:Daun saga, bagi masyarakat Indonesia, dikenal dengan banyak nama. Masyarakat Jawa menyebutnya saga telik/manis, di Aceh dinamakan thaga, saga areuy. Disebut juga saga leutik (Sunda), walipopo (Gorontalo), piling-piling (Bali), seugeu (Gayo), ailalu pacar (Ambon), saga buncik, saga ketek (Minangkabau), dan kaca (Bugis).
Saga (Abrus Precarotirs) termasuk jenis tumbuhan perdu dengan pokok batang berukuran kecil dan merambat pada inang membelit-beli ke arah kiri. Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Saga dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Daun saga sangat majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga menyerupai daun tamarindus indica dengan bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis (biasa disebut saga manis). Saga memiliki buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengilat dan licin, waktu kecil suka dipakai buat mainan jadi mata boneka tanah liat. Biji Saga mengandung zat racun yang disebut abrin, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk pembibitan. Sedang bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam dukungan tandan bunga.
Dari beberapa penelitian terungkap, daun tanaman merambat yang berbiji sebesar kacang kedelai berwarna merah berbintik hitam. Jenis tanaman obat yang masuk dalam daftar prioritas Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan terbanyak yang digunakan di dunia ini mengandung glisirisin dengan kadarnya tak kurang dari 15 persen.



Sumber : Republika
Tanggal : 18 Maret 2008

Wortel dan Alpukat Mampu Turunkan Kolesterol Jahat

Ada cara mudah untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yaitu mengkonsumsi jus wortel dan alpukat secara rutin. Pengalaman Wahyu Sampurna--manajer perusahaan garmen, bisa menjadi contoh. Resep yang diperolehnya dari seorang sinshe di daerah Daan Mogot, Jakarta itu terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darahnya hingga menjadi normal kembali.
Pria berusia 42 tahun itu menuturkan, ia membuat sendiri sediaan obatnya itu. Lima buah wortel ukuran sedang dicuci bersih, lalu diblender, kemudian diperas dan disaring. Air hasil saringnya diminum sekaligus. Selanjutnya, dua buah alpukat masak dimakannya sebagai buah, tanpa tambahan gula sedikitpun.
Wahyu melakukannya hampir setiap pagi selama satu bulan. Hasilnya pada pemeriksaan berkala yang dilakukan setiap akhir bulan menunjukkan kadar kolesterol totalnya 180 mg/dl dan trigliseridanya 170 mg/dl. Padahal sebelumnya, kadar kolesterol totalnya 270 mg/dl, sedang trigliserid 350 mg/dl.
Kolesterol adalah unsur penting dalam cairan empedu yang mampu mencernakan lemak dan dalam semua membran, terutama sel-sel di otak dan sel-sel saraf. Bila berlebihan, kolesterol menimbulkan kerusakan.
Kolesterol sendiri berasal dari lemak dari hewan, yang merupakan zat berguna untuk menjalankan fungsi tubuh. Lemak yang termakan terdiri atas lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak bersama karbohidrat di dalam tubuh akan diproses menjadi suatu senyawa yang disebut asetil koenzim-A. Dari asetil koenzim-A ini membentuk beberapa zat penting, seperti asam lemak, trigliserid, fosfolpid dan kolesterol.
Lemak di dalam darah terdiri atas beberapa jenis, yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama saling berikatan disebut lipid-protein atau lipoprotein. Lipoprotein dibagi menjadi lima bagian, yaitu kilomikron, very low density lippoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL).
Dari kelima jenis itu yang penting diketahui adalah LDL, yang sering disebut kolesterol jahat karena efeknya yang arterogenik (mudah melekat pada dinding pembuluh darah), sehingga menyebabkan penumpukan lemak. Sementara HDL adalah kolesterol baik yang memiliki efek antiarterogenik.
Dijelaskan dr Setiawan Dalimartha--Ketua II Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), sejumlah tanaman obat terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol maupun trigliserid. Alpukat membantu proses stabilisasi plak yang sudah terbentuk, sehingga tak mudah pecah.
Karena alpukat mengandung asam folat, asam pantotenat, niasin, vitamin B1, B6, vitamin C dan E, fosfor, zat besi, kalium, magnesium, dan glutation. Alpukat juga kaya serat dan asam lemak tak jenuh tunggal. Kandungan ini mampu menurunkan kadar trigliserid dan kolesterol darah yang tinggi.
Sedangkan wortel juga mampu menghadang kaju kolesterol darah. Tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, belerang, vitamin A, B, C dan D, juga betakaroten dan asam lemak tak jenuh ganda. Vitamin C pada tanaman ini berkhasiaat sebagai antioksidan yang melindungi kolesterol LDL dari proses oksidasi.
Lainnya belimbing manis, juga mengandung protein, lemak, kalsium, foffor, besi dan vitamin A, B dan C. Buah ini berkhasiat sebagai antiinflamasi, peluruh kencing (diuretik) dan peluruh air liur (sialagoga).
Lalu ada rumput laut yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol, selain juga mencegah pengerasan pembuluh darah, menormalkan tekanan darah, mencegah kanker, menurunkan berat badan, mengobati gondokan, dan menghaluskan kulit.
Obat herbal lainnya adalah jamur lingzhi juga banyak diresepkan untuk mencegah jantung koroner serta menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi.
Selain bebas efek samping, obat herbal juga murah. Berikut sejumlah resep yang ditawarkan Drs Sudharwadi Wiryodidagdo, dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Resep tersebut secara impiris secara turun-temurun sebagai penggelontor kolesterol.
Alpukat, gunakan 1/2 - 2 buah alpukat matang. Buah alpukat dimakan begitu saja sebagai buah, Lakukan setiap hari.
Wortel, ambil 5 buah wortel segar ukuran sedang. Setelah itu, wortel dicuci bersih, lalu diblender atau diparut, kemudian diperas dan disaring. Minum airnya sekaligus, lakukan setiap hari.
Jamur Lingzhi, gunakan 10 gram jamur lingzhi. Jamur lingzhi dipotong-otong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya diminum sekaligus.
Rumput Laut, pergunakan 30 gram rumput laut kering yang kemudian menjadi bubuk. Masukkan ke dalam cangkir, lalu seduh dengan air mendidih. Minum air tersebut setiap hari.
Belimbing Manis. Ambil 2 buah belimbing manis besar. Buah belimbing dimakan setelah makan pagi dan makan malam, masing-masing 1 buah.
Asam, ambil 12 gram daun asam segar. Daun asam dicuci bersih, lalu didihkan dengan air 1 gelas selama 15 menit. Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Selain itu bisa menggunakan ba-wang merah segar sebanyak 20 gram. Bawang merah diiris tipis-tipis, dimakan bersama nasi. Lakukan 3 kali sehari dengan ukuran yang sama.
Bawang putih, gunakan 1-2 siung bawang putih. Bawang putih diiris tipis-tipis atau dipipiskan dan dibuat bulatan kecil. Lalu ditelan. Lakukan 2 kali sehari.
Temulawak, gunakan 3 jari rimpang temulawak segar. Rimpang temulawak dikupas kulitnya, lalu diparut, tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang, airnya diminum. Lakukan setiap hari.
Masih ada bahan herbal lainnya, yaitu Buncis sebanyak 30 gram. Buncis segar itu dicuci bersih, lalu rebus. Setelah agak layu, buncis diangkat. Rebusan buncis ini dimakan bersama nasi.
Daun buah murbei sebanyak 10 gram. Daun dicuci, lalu direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas, Setelah dingin, disaring dan diminum. Lakukan setiap hari.
Bisa juga menggunakan seledri sebanyak 30 gram. Akar seledri dicuci bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring, minum sekaligus.
Sirih. Ambil 15 lembar daun sirih segar yang telah dicuci bersih lalu direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air disaring dan diminum sekaligus. Lakukan setiap hari.


Sumber : Suara Karya
Tanggal : 16 April 2006

Ekstrak Meniran Optimalkan Kekebalan

SEBAGAI makhluk ciptaan Tuhan, manusia sudah dilengkapi berbagai sistem yang sempurna dan amat canggih yang memungkinkan mampu menjalankan berbagai aktivitas kehidupan secara optimal. Contohnya sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan, dan kekebalan.
Sistem kekebalan merupakan salah satu anugerah yang patut disyukuri karena berfungsi mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahan-bahan berbahaya, termasuk virus, bakteri, dan jamur.
Ada tiga macam fungsi sistem kekebalan.
(1) Pertahanan tubuh, yakni menangkal bahan-bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit. Jika sel-sel kekebalan atau imun yang bertugas sebagai pertahanan mendapat gangguan atau bekerja kurang baik, orang mudah sakit atau terkena infeksi.
(2) Keseimbangan atau homeostatis, yakni menjaga keseimbangan komponen tubuh. Usia sel-sel tubuh ada batasnya sehingga akan mati dalam waktu tertentu. Sel yang mati dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Kalau fungsi keseimbangan terganggu, sistem kekebalan akan melihat konfigurasi dalam tubuh sebagai benda asing sehingga respons ditujukan pada tubuh sendiri. Keadaan demikian akan menimbulkan kerugian dan disebut sebagai otoimun.
(3) Perondaan, yakni sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuan meronda ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel yang mengalami mutasi, artinya berubah sifat menjadi sel ganas dan akhirnya bisa menjadi kanker, sel peronda akan membinasakan.
Kalau sel-sel imun yang bertugas sebagai peronda atau ''petugas siskamling'' itu terganggu atau tidak bisa bekerja secara baik, orang mudah terkena kanker karena tidak ada yang melawan sekaligus mengalahkan sel-sel tubuh yang mengalami mutasi menjadi sel ganas.
Sistem kekebalan tubuh terdiri atas banyak komponen. Ada yang bersifat fisik atau mekanik, misalnya berupa kulit, selaput lendir, silia, batuk, dan bersin. Ada pula yang berbentuk bahan larut dalam tubuh, contohnya asam lambung, lisosims, dan laktoferin.
Di samping itu, ada yang berupa bahan larut dalam darah, antara lain komplemen, interferon, dan C reactive protein. Komponen lain yang terpenting adalah sel-sel dalam darah yang dikenal sebagai darah putih atau leukosit.
Semua komponen sistem kekebalan tersebut akan bekerja serentak pada saat tubuh mendapat serangan penyakit baik dari luar maupun dari dalam tubuh. Dengan cara demikian tidak ada celah sedikitpun bagi penyerang.
Secara sederhana kerja sistem kekebalan tubuh terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama adalah sistem pertahanan awal. Contohnya kulit, rambut, dan air mata. Sistem tersebut yang paling awal berupaya menahan serangan.
Kedua, sistem pertahanan nonfisik atau alamiah yang paling cepat bereaksi ketika ada serangan virus, bakteri, atau mikroba dari luar. Antara lain fagositis, komplemen, dan lisis. Sistem ini bekerja ketika sistem pertahanan awal gagal mengadang serangan.
Ketiga, sistem pertahanan spesifik atau dapatan yang baru bekerja saat sistem kekebalan alamiah tidak cukup dan tak bekerja berdasarkan jenis serangan virus atau bakteri yang terjadi. Dalam sistem ini yang bekerja adalah limfosit T dan B. Hasil kerjanya berbentuk antibodi.
Berkembang
Sistem kekebalan berkembang sesuai dengan perkembangan tubuh. Pada bayi belum banyak berkembang karena ada komponen yang belum bekerja secara optimal. Namun selanjutnya akan berkembang seiring dengan pertambahan usia.
Setelah dewasa sistem kekebalan tubuh akan bekerja secara optimal, tetapi pada usia tua kinerjanya kembali menurun. Tahapan perkembangan demikian menyebabkan bayi, anak-anak, serta orang lanjut usia gampang menderita sakit.
Jika sistem kekebalan tubuh bekerja secara optimal, orang tidak bakal terserang infeksi atau kanker. Namun tidak selamanya sistem itu dalam keadaan prima. Pada saat-saat tertentu tak bekerja baik atau terganggu sehingga infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur mudah masuk.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh terganggu atau tak bisa bekerja baik. Antara lain mengalami stres atau tekanan kejiwaan, kurang gizi, terlalu lelah, perubahan cuaca atau iklim, serta polusi.
Agar sistem kekebalan tubuh tetap prima dan tidak mudah terganggu, orang perlu menerapkan pola atau gaya hidup sehat, yakni cukup istirahat, gizi seimbang, tidak stres, menghindari lingkungan yang bisa menyebabkan sakit, serta mengonsumsi obat yang memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Obat yang mendukung kinerja sistem kekebalan tetap optimal disebut imunomodulator. Perannya adalah membuat sistem kekebalan tubuh lebih aktif dalam menjalankan fungsinya sebagai penguat sistem kekebalan tubuh (imunostimulator).
Selain itu, menekan sistem kekebalan yang berlebihan (imunosupressan) sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh selalu optimal dalam menjaga tubuh agar tetap siaga dan kuat ketika diserang virus, bakteri, atau mikroba lainnya.
Salah satu imunomodulator yang telah teruji secara klinis adalah Stimuno. Produk yang terbuat dari dari ekstrak Phyllanthus niruri atau meniran itu telah memperoleh sertifikat fitofarmaka dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).
Secara tradisional meniran telah lama dimanfaatkan untuk penyakit radang, batu ginjal, sulit buang air, disentri, hepatitis, ayan atau epilepsi, dan rematik.
Penelitian terbaru mengungkapkan tanaman obat asli Indonesia tersebut bisa membantu pencegahan berbagai infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Ekstrak meniranjuga terbukti mampu mempercepat penurunan demam pada anak yang menderita infeksi saluran pernapasan atas.
Penelitian serius soal meniran berawal dari kajian Dr Suprapto Ma'at dosen Universitas Airlangga yang menguji ekstrak tanaman tersebut pada mencit. Ternyata yang menonjol adalah kemampuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Setelah mempelajari secara cermat PT Dexa Medica perusahaan obat nomor tiga terbesar di Tanah Air yang berbasis di Palembang memutuskan untuk mengembangkan meniran menjadi fitofarmaka, khususnya untuk obat peningkat daya tahan tubuh.
Penelitian mendalam mulai dilakukan tahun 1999 ketika Indonesia tengah merasakan dampak sangat berat akibat krisis moneter di pengujung tahun 1997. Saat itu nilai rupiah merosot sangat tajam sehingga harga obat yang sebagian besar bahan bakunya dibeli dengan dolar AS membubung tinggi.
Untuk mendapat sertifikat fitofarmaka dari Badan POM Dexa Medica memerlukan waktu sekitar tujuh tahun dan biaya miliaran rupiah. Sejak awal 2005 fitofarmaka berbahan ekstrak meniran itu mulai gencar dipasarkan.


Sumber : Suara Merdeka
Tanggal : 01 Mei 2006

Pegagan, Obat Lepra dan Ginjal

TIDAK mengira tumbuhan yang batangnya menjalar di tanah, berbuku-buku, biasa tumbuh di tegalan atau pematang sawah atau rerumputan, di pinggir parit ini dapat dijadikan obat terhadap 20 macam penyakit. Termasuk penyakit lepra atau kusta. Itulah pegagan atau gagan-gagan atau antanan atau daun kaki kuda yang klasifikasi ilmiahnya bernama Centella asiatica termasuk suku Apeaceae (pegagan-pegaganan).
Di Jawa Tengah/Timur tumbuhan itu disebut kerok batok, panegowang, pancigowang, rendeng, calingan rambat. Di Jawa Barat disebut antanan gede, di Madura kos-tekosan, di Sulawesi pegaga tetapi orang Bugis menyebutnya dau tungke-tungke.
Orang Halmahera menyebutnya kori-kori dan orang Ternate, kolitidi manora.
Tumbuhan ini mudah hidup di aneka tempat yang lembab mulai dataran rendah sampai dataran tinggi (2.500 m dpl). Terdapat hampir di seluruh daerah tropis. Antanan sering dimanfaatkan oleh para petani sebagai penutup tanah pencegah erosi. Tetapi sering dimakan sebagai lalapan untuk penguat lambung. Lalapan pegagan yang segar juga bisa membersihkan darah, mencegah bisul, sifilis, keputihan, meningkatkan pengeluaran cairan empedu dan meningkatkan nafsu makan.
Sakit Ginjal
Pada setiap buku batang pegagan keluar akar dan daun yang bertangkai panjang bentuknya bundar, berkhasiat mengobati penyakit ginjal. Lebar daun berdiameter satu sampai tujuh cm, bunga tersusun dalam karangan berupa payung tunggal atau tiga sampai lima bunga bersama-sama keluar dari ketiak daun, warnanya merah muda atau putih. Buahnya kecil menggantung berbentuk lonjong, pipih, panjang antara dua sampai duasetengah mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Bagian yang dimanfaatkan daun batang (seluruh bagian tanaman/herba), kecuali akar. Rasanya pahit-pahit agak manis.
Menurut keterangan dari Ditjen POM Depkes (sekarang Badan POM) kandungan kimia dalam pegagan di antaranya alkoloid hidrokotilina, glikosid asiatikosid, saponin oksiasiatikosid dan senyawaan sejenis antilepra, minyak lemak, minyak atsiri. Zat pahit dan zat samak, bersifat melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun maupun zat berbahaya, maka dapat juga untuk mengobati liver.
Selain untuk obat lepra dan tbc, gagan-gagan juga dapat dipakai untuk mengobati 20 penyakit lainnya, seperti radang hati, pembengkakan hati, campak, asma, bronchitis, radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi dan batu saluran kecing (ginjal), tekanan darah tinggi, memar, nyeri, perdarahan, wasir, sirkulasi pembuluh darah balik buruk, sakit perut/disentri, cacingan, tidak nafsu makan, keracunan makanan (udang, jengkol, kepiting) dan keracunan bahan kimia termasuk keracunan obat-obatan. Dalam ramuan dapat digunakan mengobati batuk, demam, sakit kulit.
Cara Pemakaian
Cara pemakaiannya ada dua macam, diminum dan/atau dibobokkan. Untuk yang diminum, 30 sampai 50 gram herba pegagan segar, direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin diminum.
Atau pegagan digiling halus, diperas dan air perasannya diminum. Untuk keracunan setengah sampai satusetengah ons gagan segar dijus, lalu diminum.
Sedang untuk pemakaian luar, giling herba pegagan sampai halus, tempelkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, luka bernanah, luka berdarah, eksim, gatal-gatal, gigitan ular. Untuk obat sariawan, rebusan pegagan untuk obat kumur.
Untuk mengobati lepra/kusta, rebus antara 30 sampai 60 gram pegagan segar dengan tiga gelas air biarkan mendidih sampai airnya tinggal separo. Setelah dingin, saring dan airnya diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Untuk eksim aduk dua sendok teh serbuk kering pegagan dengan sedikit air, lalu bobokkan pada bagian yang luka (lepra/eksim). Ada sementara industri farmasi telah memproduksi obat dari gagan-gagan dalam bentuk tablet dengan nama gotucola.
Ada pula sejenis pegagan yang suka tumbuh di batu-batuan/tanah berpasir, yang disebut antanan tekos-tekosan. Daunnya agak tipis. Masyarakat umum menamakannya semanggi.


Sumber : Suara Merdeka
Tanggal : 08 Maret 2003

Bawang Putih Berkhasiat Antikanker

Bawang putih (Allium sativum) atau sering disebut garlic sudah lama dikenal sebagai salah satu bumbu masakan. Tanaman ini juga berkhasiat secara empiris untuk mengatasi berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung khasiat antimikroba, antitrombotik, hipolipidemik, antiarthritis, hipoglikemik, dan juga memiliki antivitas sebagai antitumor. Tanaman berbentuk rumput ini berumbi warna putih yang beraroma tajam. Bentuk daunnya panjang, kecil, dan pipih tanpa lubang di tengah. Kelopak-kelopak daunnya menyelimuti umbi dalam tanah sehingga menjadi umbi besar. Diyakini, bawang putih berasal dari Asia Tengah. Bawang putih hanya dapat tumbuh baik di daerah dingin, seperti pegunungan atau dataran tinggi dengan iklim sejuk tapi kering.
Paling cocok, tanaman ini tumbuh di tanah gembur yang mengandung tanah endapan atau tanah liat. Untuk memperbanyak, dipakai umbi atau siungnya yang sudah mengalami istirahat selama delapan bulan. Dalam tanaman ini terkandung sejenis minyak atsiri yang baunya menyengat hidung, yaitu metil alil disulfida. Selain itu, bawang putih juga mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin B1 dan C, serta beberapa enzim. Potensi bawang putih juga sangat baik untuk mengobati dan mencegah kanker. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh PT Totalcare Nutraceutical (PTN), memperlihatkan aktivitas kemopreventif dengan menggunakan preparat bawang putih.
Semua itu didapatkan dari ekstrak bawang putih segar, bawang putih kering, minyak bawang putih, dan beberapa komponen organosulfur derivat dari bawang putih. Aktivitas kemopreventif ini didukung oleh komponen derivat bawang putih tersebut. Mekanisme kerjanya belum begitu dimengerti tapi sudah banyak laporan tentang tanaman ini dari sejumlah penelitian. Dari penelitian itu juga diperlihatkan efek bawang putih terhadap obat enzim metabolisme sebagai antioksidan dan penghambatan pertumbuhan tumor. Penelitian itu difokuskan pada aktivitas bawang putih sebagai antimutagenik.
Aktivitas umbi ini sebagai antioksidan penangkal radikal bebas lebih terlihat pada ekstrak bawang putih kering daripada bawang putih segar. Kandungan utamanya yang berkhasiat sebagai antioksidan kuat adalah S-allysistein dan S-allymercapto-L-sistein. Selanjutnya, ditemukan pula beberapa komponen organosulfur dari bawang putih, termasuk L-allysistein. Komponen ini dapat memperlambat pertumbuhan induksi bahan kimia dan perpindahan tumor pada hewan percobaan. Untuk itu, pemakaian bawang putih untuk meningkatkan pencegahan terhadap sel kanker masih terus dikembangkan.

SUMBER : REPUBLIKA
SELASA, 23 MARET 2004