Selamat Datang

Selamat datang di Jamuherbacure artikel. Di sini anda bisa membaca berbagai macam artikel yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan secara alami
Silahkan memasukkan kata kunci anda ke dalam kolom search blog diatas untuk mencari artikel yang anda inginkan.

Pegagan, Obat Lepra dan Ginjal

TIDAK mengira tumbuhan yang batangnya menjalar di tanah, berbuku-buku, biasa tumbuh di tegalan atau pematang sawah atau rerumputan, di pinggir parit ini dapat dijadikan obat terhadap 20 macam penyakit. Termasuk penyakit lepra atau kusta. Itulah pegagan atau gagan-gagan atau antanan atau daun kaki kuda yang klasifikasi ilmiahnya bernama Centella asiatica termasuk suku Apeaceae (pegagan-pegaganan).
Di Jawa Tengah/Timur tumbuhan itu disebut kerok batok, panegowang, pancigowang, rendeng, calingan rambat. Di Jawa Barat disebut antanan gede, di Madura kos-tekosan, di Sulawesi pegaga tetapi orang Bugis menyebutnya dau tungke-tungke.
Orang Halmahera menyebutnya kori-kori dan orang Ternate, kolitidi manora.
Tumbuhan ini mudah hidup di aneka tempat yang lembab mulai dataran rendah sampai dataran tinggi (2.500 m dpl). Terdapat hampir di seluruh daerah tropis. Antanan sering dimanfaatkan oleh para petani sebagai penutup tanah pencegah erosi. Tetapi sering dimakan sebagai lalapan untuk penguat lambung. Lalapan pegagan yang segar juga bisa membersihkan darah, mencegah bisul, sifilis, keputihan, meningkatkan pengeluaran cairan empedu dan meningkatkan nafsu makan.
Sakit Ginjal
Pada setiap buku batang pegagan keluar akar dan daun yang bertangkai panjang bentuknya bundar, berkhasiat mengobati penyakit ginjal. Lebar daun berdiameter satu sampai tujuh cm, bunga tersusun dalam karangan berupa payung tunggal atau tiga sampai lima bunga bersama-sama keluar dari ketiak daun, warnanya merah muda atau putih. Buahnya kecil menggantung berbentuk lonjong, pipih, panjang antara dua sampai duasetengah mm, baunya wangi dan rasanya pahit. Bagian yang dimanfaatkan daun batang (seluruh bagian tanaman/herba), kecuali akar. Rasanya pahit-pahit agak manis.
Menurut keterangan dari Ditjen POM Depkes (sekarang Badan POM) kandungan kimia dalam pegagan di antaranya alkoloid hidrokotilina, glikosid asiatikosid, saponin oksiasiatikosid dan senyawaan sejenis antilepra, minyak lemak, minyak atsiri. Zat pahit dan zat samak, bersifat melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun maupun zat berbahaya, maka dapat juga untuk mengobati liver.
Selain untuk obat lepra dan tbc, gagan-gagan juga dapat dipakai untuk mengobati 20 penyakit lainnya, seperti radang hati, pembengkakan hati, campak, asma, bronchitis, radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi dan batu saluran kecing (ginjal), tekanan darah tinggi, memar, nyeri, perdarahan, wasir, sirkulasi pembuluh darah balik buruk, sakit perut/disentri, cacingan, tidak nafsu makan, keracunan makanan (udang, jengkol, kepiting) dan keracunan bahan kimia termasuk keracunan obat-obatan. Dalam ramuan dapat digunakan mengobati batuk, demam, sakit kulit.
Cara Pemakaian
Cara pemakaiannya ada dua macam, diminum dan/atau dibobokkan. Untuk yang diminum, 30 sampai 50 gram herba pegagan segar, direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin diminum.
Atau pegagan digiling halus, diperas dan air perasannya diminum. Untuk keracunan setengah sampai satusetengah ons gagan segar dijus, lalu diminum.
Sedang untuk pemakaian luar, giling herba pegagan sampai halus, tempelkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, luka bernanah, luka berdarah, eksim, gatal-gatal, gigitan ular. Untuk obat sariawan, rebusan pegagan untuk obat kumur.
Untuk mengobati lepra/kusta, rebus antara 30 sampai 60 gram pegagan segar dengan tiga gelas air biarkan mendidih sampai airnya tinggal separo. Setelah dingin, saring dan airnya diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas.
Untuk eksim aduk dua sendok teh serbuk kering pegagan dengan sedikit air, lalu bobokkan pada bagian yang luka (lepra/eksim). Ada sementara industri farmasi telah memproduksi obat dari gagan-gagan dalam bentuk tablet dengan nama gotucola.
Ada pula sejenis pegagan yang suka tumbuh di batu-batuan/tanah berpasir, yang disebut antanan tekos-tekosan. Daunnya agak tipis. Masyarakat umum menamakannya semanggi.


Sumber : Suara Merdeka
Tanggal : 08 Maret 2003